Sukses

Soal Perakitan Smartphone, Honor dan Xiaomi Ternyata Satu Pabrik

Honor resmi menghadirkan tiga smartphone di Indonesia, vendor Tiongkok itu akan menggunakan jasa perakitan di pabrik PT Sat Nusapersada, Batam, seperti Xiaomi dan beberapa merek lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Merek smartphone Tiongkok --Honor--resmi menghadirkan produk-produknya ke Indonesia. Rencananya Honor bakal menjual smartphone mulai April 2018.

Honor pun kini tengah bersiap menjual ketiga smartphone yang sudah diperkenalkan dalam acara peluncuran yang digelar di Jakarta yakni Honor View 10, Honor 7x, dan Honor 9 Lite, Selasa sore (27/3/2018), termasuk soal pemenuhan aturan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk smartphone 4G.

 

Disebutkan oleh Presiden Honor Indonesia James Yang, Honor selalu berupaya memenuhi peraturan di suatu negara saat hendak berbisnis di negara tersebut.

"Kami berusaha memenuhi peraturan di satu negara saat akan berbisnis, termasuk TKDN di negara ini. Kami telah mempersiapkannya dengan partner kami, sekarang sudah proses approval dari pemerintah dan kami percaya diri akan mendapat approval dari pemerintah," kata Yang kepada media.

Lebih lanjut, Yang menyebut pabrik manufaktur lokal yang bermitra dengan Honor untuk merakit ketiga smartphone yang diboyongnya ke pasar Indonesia.

"Kami bermitra dengan PT Sat Nusapersada di Batam. Sejauh ini prosesnya berjalan dengan baik," ujar Yang menyebutkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sama dengan Xiaomi dan Asus

Lebih lanjut, dia mengatakan, memilih Sat Nusa sebagai mitra lantaran perusahaan tersebut merupakan salah satu pemimpin pasar manufaktur di Indonesia.

"Kami memilih Sat Nusa karena merupakan Indonesia leading manufacture company, dengan demikian kualitas produk yang dirakit di sana dan masuk ke Indonesia akan sama dengan yang di global," kata James.

Sekadar diketahui, di Indonesia, Sat Nusa merupakan pabrik manufaktur terkemuka yang juga merakit berbagai produk smartphone, termasuk milik Xiaomi.

Beberapa merek smartphone asing lain yang juga dirakit di Sat Nusa untuk memenuhi TKDN adalah Infinix, Nokia lewat HMD Global, Asus, dan lain-lain.

3 dari 3 halaman

Tak Takut Bersaing dengan Xiaomi

Meskipun Honor awalnya merupakan sub brand dari Huawei, kini keduanya berpisah secara manajemen serta pengembangan produknya.

Honor pun tidak cemas dengan adanya kompetisi dengan merek lain, tak terkecuali Xiaomi yang kini cukup kuat di Indonesia dengan fanbase-nya.

"Kami tidak cemas dengan kompetisi, kami sangat terbuka dan justru menantang brand lain. Kalau boleh bilang, secara revenue kami 20 persen lebih besar dari Xiaomi. Oleh karenanya kami yakin lebih baik dari kompetitor," kata Zhao.

Menurut dia, di manapun Honor menjual produk, kompetisi selalu ada. Honor tidak segan-segan menjadikan merek-merek pemimpin smartphone global seperti Apple dan Samsung sebagai pesaingnya.

"Kompetisi itu di global juga ada, misalnya di Amerika Serikat kompetitor kami Apple dan Samsung, di Eropa juga kami bersaing dengan merek-merek Tiongkok," katanya.

"Secara portofolio, kami merupakan fast growing company, kami tidak khawatir dengan kompetisi karena sejauh ini, kami selalu memang dibanding kompetitor kami," ucap Zhao.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.