Sukses

Korsel Paksa Karyawan Matikan Komputer untuk Cegah Lembur

Untuk mengantisipasi karyawan lembur, pemerintah Korea Selatan memberlakukan aturan bagi mereka untuk mematikan komputer setelah jam kerja berakhir.

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan adalah salah satu negara yang getol dengan perkembangan teknologi. Namun tahukah kamu kalau pemerintah negara tersebut memberlakukan aturan pelarangan perangkat teknologi pada saat-saat tertentu?

Ya, salah satunya belum lama ini bisa dilihat dari aturan terbaru pemerintah kota Seoul. Dilansir The Verge, pemerintah setempat membuat peraturan yang melarang karyawan kantoran untuk mematikan komputer mereka usai jam kerja dan akhir pekan.

Alasan diberlakukannya aturan tersebut adalah untuk mengurangi waktu lembur yang bisa terjadi setelah jam kerja.

Diketahui, karyawan kantoran Korea Selatan memang sangat doyan lembur. Mereka bahkan rela menginap di kantor agar pekerjaan lemburnya selesai tepat waktu.

Menurut survei, durasi lembur karyawan di kantor Korea Selatan mencapai 2.738 jam setiap tahunnya. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, waktu mereka cuma 1.763 jam saja.

Program ini akan berjalan dalam dua tahap. Untuk tahap pertama, komputer karyawan harus dimatikan setiap Jumat pekan kedua dan keempat. Tahap ini akan diberlakukan mulai 30 Maret 2018.

Adapun tahap kedua akan dilaksanakan Mei 2018, di mana karyawan harus mematikan semua komputer di kantor mereka setiap Jumat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kereta dengan Akses Internet Super Cepat

Meski membatasi aturan pemakaian komputer, Korea Selatan sendiri dinilai maju dalam pengembangan teknologi, khususnya jaringan internet.

Belum lama ini, Samsung mempersenjatai beberapa kereta cepat di negara tersebut dengan akses internet berkecepatan tinggi alias internet super cepat.

Program ini merupakan hasil kerja sama Samsung dengan operator telekomunikasi Korea Selatan KT. Adapun kereta yang akan mendapatkan akses internet LTE-R adalah jalur Wonju-Gangneung.

Dengan kehadiran internet cepat ini, diharapkan para penumpang akan mendapatkan akses internet cepat dan mudah untuk menunjang pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018.

Fasilitas internet cepat yang ada di transportasi publik Korea Selatan ini diharapkan akan membuat banyak pengunjung mendapatkan kesan yang baik dari Korea Selatan.

Sekadar informasi, LTE-R sendiri merupakan teknologi komunikasi generasi terkini yang dipakai di kereta maupun transporasi umum. Dengan demikian, akses internet ini memungkinkan adanya komunikasi suara dan data berkecepatan tinggi di dalam kereta api.

LTE-R memungkinkan terjadinya komunikasi yang lancar, stabil, untuk group call dan VoLTE di antara seluruh personil dalam kereta api dan pusat kontrol jalur kereta.

3 dari 3 halaman

Negara dengan Koneksi Internet Tercepat

Menjelang akhir tahun, Speedtest Ookla merilis laporan terkini terkait daftar negara dengan kecepatan internet tertinggi.

Perusahaan penguji kecepatan koneksi tersebut mengukur kecepatan internet di beberapa negara seluruh dunia dari November 2016 hingga November 2017.

Menurut survei Speedtest Global Index, laporan juga mengungkap kecepatan internet di dunia kini tumbuh lebih dari 30 persen. Kecepatan diukur baik dari koneksi kabel maupun mobile.

Lebih lanjut, laporan menyingkap rata-rata kecepatan unduhan negara-negara di dunia berkisar 40,11 Mbps bagi unduhan koneksi kabel, sedangkan untuk unduhan koneksi mobile 20,28 Mbps. Adapun untuk kecepatan unggahan koneksi kabel 19,96 Mbps dan koneksi mobile 8,65 Mbps

Berikut 10 negara dengan kecepatan internet tertinggi di dunia, dengan koneksi kabel:

1. Singapura - 153,85 Mbps

2. Islandia - 147,51 Mbps

3. Hong Kong - 133,94 Mbps

4. Korea Selatan - 127,45 Mbps

5. Rumania - 104,46 Mbps

6. Hungaria - 92,47 Mbps

7. Macau - 87,14 Mbps

8. Swedia - 84,11 Mbps

9. Belanda - 81,46 Mbps

10. Swiss - 80,62 Mbps

Sementara Indonesia berada di posisi 93 dengan kecepatan unduhan koneksi kabel 13,38 Mbps.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.