Sukses

Duh, Facebook Diam-Diam Kumpulkan Riwayat Panggilan dan SMS Pengguna

Belum selesai kasus penyalahgunaan data Facebook oleh Cambridge Analytica, kini raksasa medsos itu diterpa isu baru. Kabarnya, Facebook mengumpulkan riwayat panggilan dan SMS penggunanya.

Liputan6.com, Jakarta - Masalah yang menimpa Facebook seolah tak ada habisnya. Belum kelar masalah penyalahgunaan data pengguna pribadi, raksasa media sosial tersebut kini dihantam isu baru.

Sebagaimana dikutip The Verge, Senin (26/3/2018), Facebook disebut-sebut telah mengumpulkan riwayat panggilan dan data SMS dari perangkat Android penggunanya selama bertahun-tahun.

Hal ini pertama kali diungkapkan oleh pengguna Twitter yang melaporkan temuannya, bahwa selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun riwayat panggilan mereka ternyata tersimpan di file data yang bisa diunduh di laman Facebook.

Kejadian ini bermula dari banyak pengguna Facebook yang ketakutan gara-gara penyalahgunaan data yang dilakukan Cambridge Analytica, kemudian mereka mengunduh segala data yang disimpan di akun Facebook. Hasilnya pun malah lebih mengejutkan lagi.

"Oh wow, di file Zip akun Facebook-ku yang sudah dihapus ternyata terdapat setiap informasi panggilan dan SMS yang aku kirim selama setahun terakhir," kata pengguna Twitter dengan akun Mat Johnson.

Pengguna Twitter lainnya, Dylan McKay, mengatakan, "seluruh riwayat panggilanku dengan orangtua temanku tercatat."

Sementara, sejumlah pengguna lain juga menemukan pola serupa, di mana kontak dan riwayat panggilan antara pengguna dengan orang-orang terdekat seperti keluarga disimpan oleh Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tingkatkan Algoritma Pertemanan

Media Ars Technica sebelumnya melaporkan bahwa Facebook telah meminta akses pada kontak, data SMS, dan riwayat panggilan pengguna di perangkat Android guna meningkatkan algoritma rekomendasi pertemanan serta membedakan antara kontak kerja dan teman-teman terdekat.

Facebook tampaknya juga mengumpulkan data ini melalui aplikasi Messenger mereka yang sering kali membuat Messenger layaknya SMS.

Setidaknya, baru-baru ini Facebook telah menawarkan prompt yang mendorong pengguna mengunggah daftar kontak, riwayat panggilan dan SMS melalui sebuah tombol biru besar. Tak jelas kapan konfirmasi ini muncul sehubungan dengan pengumpulan riwayat data.

Tentunya, hal ini sangat mengkhawatirkan pengguna, bahwa data riwayat panggilan mereka disimpan di server Facebook.

Ars Technica menunjukkan kemungkinan yang terjadi, bahwa selama bertahun-tahun Facebook bisa mengakses panggilan dan data SMS hingga Google menghentikan API Android lama pada Oktober 2017.

Pihak Facebook sendiri telah memberikan respons, mereka menyebut merupakan hal normal bagi sebuah aplikasi untuk mengakses riwayat telepon saat pengguna mengunggah kontak mereka ke media sosial.

"Bagian paling penting dari aplikasi dan layanan adalah membantu membuat koneksi sehingga memudahkan pengguna mendapatkan teman yang mereka ingin temukan," kata juru bicara Facebook.

"Sehingga, sejak pertama pengguna memasukkan nomor telepon ke aplikasi pesan, ini adalah praktik yang sering terjadi," ujar juru bicara yang tak disebut namanya itu.

3 dari 3 halaman

Riwayat Panggilan Pengguna iPhone Tak Disimpan

Kendati demikian, riwayat panggilan dan SMS tak ditemukan pada perangkat iOS. Meski Apple mengizinkan beberapa aplikasi mengakses data riwayat panggilan dengan cara terbatas, misalnya memblokir panggilan atau pesan spam.

Selain itu, mayoritas aplikasi di iOS tidak dapat mengakses riwayat panggilan atau SMS, sehingga bisa dikatakan bahwa aplikasi Facebook di iOS tak bisa mengambil data-data panggilan dan SMS di iOS.

Sebenarnya, di awal penggunaan, pengguna Facebook diminta izinnya apakah Facebook boleh mengakses kontak atau SMS atau tidak. Sayangnya, dalam penjelasan di blog Facebook, perusahaan tak menyebut kenapa dan bagaimana data-data tersebut digunakan.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.