Sukses

Soal Inovasi Teknologi, Samsung Tak Lagi Terobsesi Jadi yang Pertama

Head of IT & Mobile Communications (IM) Division Samsung, DJ Koh, dilaporkan memberikan sinyal akan mengubah strategi Samsung.

Liputan6.com, Jakarta - Head of IT & Mobile Communications (IM) Division Samsung, DJ Koh, dilaporkan memberikan 'kode' untuk mengubah strategi Samsung.

Alih-alih berambisi selalu menjadi yang pertama, Samsung kini lebih mengutamakan manfaat inovasinya bagi konsumen.

Dilansir Phone Arena, Kamis (1/3/2018), hal itu disampaikan oleh Koh dalam sesi konferensi pers dengan media Korea Selatan (Korsel).

Ia dinilai menggambarkan sedikit perubahan strategi yang bakal terjadi, di mana kemungkinan mengubah ekspektasi orang-orang terhadap jajaran produk Samsung di masa depan.

Dalam wawancara itu, sejumlah reporter menyinggung soal manufaktur Tiongkok yang sudah memiliki pemindai sidik jari di dalam layar pada ponsel mereka.

Manufaktur Tiongkok ini diperkirakan merujuk pada Vivo. Selain itu, mereka juga mengatakan melihat banyak gambar layar lipat dari manufaktur lain--tidak hanya milik Samsung--di internet.

Untuk menjawab perbandingan tersebut, Koh mengatakan bahwa Samsung tak lagi peduli untuk menjadi yang pertama dengan membawa teknologi baru ke pasar.

Sebaliknya, perusahaan asal Negeri Ginseng itu akan mengimplementasikan berbagai fitur dan teknologi yang benar-benar bermanfaat untuk para pengguna.

"Kita sempat terobsesi menjadi yang pertama di dunia dan industri daripada berpikir tentang bagaimanan inovasi bisa bermanfaat untuk para konsumen. Kini, menjadi yang pertama tak lagi penting. Strategi kami adalah meluncurkan sesuatu yang diyakini penting dan bernilai bagi konsumen pada saat yang tepat," ujar Koh.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perbandingan Samsung Galaxy S9 dan Galaxy S8

Adapun Samsung baru saja mengumumkan flagship smartphone terbarunya, Galaxy S9, dengan serangkaian fitur baru. Smartphone ini memiliki desain mirip dengan pendahulunya, Galaxy S8.

Samsung Galaxy S9 dan Galaxy S8 memiliki port charging USB-C, headphone jack, kamera depan, RAM, baterai, layar 5,8 inci dan tombol Bixby yang sama.

Secara keseluruhan desain keduanya hampir serupa, kecuali letak pemindai sidik jari pada Galaxy S9 yang berada di bawah kamera belakang. Sebelumnya, Samsung menempatkan fitur tersebut di samping kamera belakang.

Kedua smartphone Samsung boleh jadi memiliki sejumlah kesamaan, tapi Galaxy S9 sebagai smartphone terbaru tentu dilengkapi dengan serangkaian peningkatan. Salah satunya kamera belakang.

Kamera utamanya memang memiliki sensor yang sama yaitu 12MP, tapi dilengkapi dengan aperture yang bisa mengambil gambar pada f/1,5 atau f/2.4.

Galaxy S9 juga memiliki chipset Snapdragon 845, sedangkan S8 dan Note 8 disokong versi 835. Dalam sebuah acara yang digelar oleh Qualcomm, pihak CNET mengaku melakukan sebuah pengujian dengan hasil yaitu prosesor 845 lebih cepat 25 persen daripada 835.

3 dari 3 halaman

Keunggulan Kamera Galaxy S9

Director of Product Marketing Samsung, Jonathan Wong, mengklaim kamera Galaxy S9 dan S9 Plus memiliki kemampuan paling inovatif di masa ini.

Keunggulan pertama yaitu memiliki dual aperture, yang bisa mengadaptasi berbagai kondisi cahaya saat memotret.

Ia mengibaratkan cara kerja dual aperture seperti melihat mata manusia. "Mata manusia bisa beradaptasi dengan cepat sesuai dengan situasi dan kondisi pencahayaan. Begitu pun dengan kamera Galaxy S9 dan S9 Plus," kata Jonathan di panggung acara pengumuman Galaxy S9.

Salah satu aperture Galaxy S9 adalah f/1.5, sehingga Galaxy S9 memiliki bukaan besar untuk mengakomodasi foto dalam kondisi minim cahaya.

Kehadiran aperture besar ini diklaim merupakan kali pertama hadir pada smartphone, yang bertujuan menghadirkan fotografi low light lebih baik.

Aperture lain yang dimiliki Galaxy S9 adalah f/2.4, yang bisa dimanfaatkan pengguna agar tetap bisa memotret dengan baik dalam kondisi cahaya normal.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.