Sukses

Google Pastikan Android Go Debut di MWC 2018

Rencananya, tak lama setelah smartphone Android Go ini diperkenalkan, konsumen sudah dapat membelinya.

Liputan6.com, Mountain View - Google memastikan Android Go akan meramaikan gelaran Mobile World Congress (MWC) 2018. Rencananya, ajang tahunan tersebut akan menjadi debut dari perangkat Android Go.

Informasi ini diungkap langsung oleh SVP of Platform & Ecosystem Google, Hiroshi Lockheimer, melalui blog resmi Google. Ia juga memastikan tak lama setelah meluncur, perangkat ini dapat langsung dibeli.

"Mulai minggu depan, kalian akan melihat smartphone pertama dari Android Oreo (edisi Android Go), dan segera setelahnya akan tersedia untuk dibeli," tulisnya seperti dikutip dari blog Google, Sabtu (24/2/2018).

Selain Android Go, Google juga menyebut akan ada kabar terbaru mengenai Android One. Lockheimer menuturkan, dalam gelaran MWC, akan ada rekanan yang siap mengumumkan kehadiran Android One anyar.

Untuk diketahui, tahun ini sekaligus menandai kiprah satu dekade dari Android. Dirilis pada 2008, sistem operasi tersebut kini aktif di dua miliar perangkat dari 1.300 merek dengan 24 ribu produk.

"Android telah mencapai skala yang belum pernah terpikirkan sebelumnya hanya dalam waktu 10 tahun, tapi akan ada pasar baru yang muncul sehingga memberikan pengalaman yang konsisten semakin penting," tulis Lockheimer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Android Go Rilis Desember 2017

Android Go sendiri resmi meluncur pada Desember tahun lalu. Sistem operasi yang ditujukan untuk perangkat low-end (smartphone murah) ini sudah tersedia dan dapat digunakan para vendor termasuk pengembang sejak akhir 2017.

Sesuai fungsinya, sistem operasi ini akan ditujukan untuk perangkat dengan spesifikasi rendah. Oleh sebab itu, meski berbasis Android Oreo, sistem operasi ini sudah didesain untuk berjalan optimal pada perangkat dengan RAM 512MB atau 1GB.

Google juga sudah mendukung kehadiran sistem operasi ini dengan menyiapkan versi ringan dari aplikasi besutannya, seperti YouTube, Gmail, Google Assistant, dan Google Maps.

Aplikasi untuk Android Go itu didesain dengan ukuran yang lebih kecil ketimbang versi reguler, sehingga tak banyak menghabiskan memori perangkat. Namun, Google menyebut tetap melakukan peningkatan performa agar aplikasi bisa berjalan optimal.

3 dari 3 halaman

Perbedaan Android Go dan Android One

Saat meluncurkan Android Go, tak sedikit yang mempertanyakan perbedaan sistem operasi ini dengan Android One. Alasannya, kedua sistem operasi itu memang didesain untuk perangkat kelas bawah atau low-end.

Sebagai informasi, keduanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas perangkat kelas bawah, tapi dengan fungsi berbeda. Android One merupakan program yang memungkinkan Google bekerja sama dengan manufaktur untuk mengembangkan smartphone.

Nantinya, smartphone itu akan didukung dengan pembaruan berkala dan selalu aktual, mirip perangkat Nexus. Akan tetapi, program ini telah berkembang menyasar perangkat kelas menengah, tak lagi hanya smartphone low-end.

Sementara, Android Go merupakan Android versi penuh yang tersedia di Android Open Source Project dan dapat digunakan oleh seluruh manufaktur. Tak hanya itu, sistem operasi ini juga dibekali dengan aplikasi bawaan Google yang sudah disesuaikan.

Google sendiri juga sudah mengajak para pengembang menyiapkan aplikasinya dalam menyambut kedatangan Android Go. Hal itu diutarakan langsung oleh Director of Google Play APAC James Sander saat gelaran Google Playtime Asia Tenggara 2017.

Ia menuturkan, saat ini sudah ada 2 miliar pengguna Android aktif. Jumlah itu akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan pertumbuhan pengguna pertama yang memakai smartphone.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.