Sukses

Cetak Rekor, Jepang Luncurkan Roket Terkecil di Dunia

Roket tersebut membawa satelit kecil yang nanti akan bertugas di orbit Bumi.

Liputan6.com, Jakarta - Jepang--lewat Badan Antariksanya, JAXA--akhirnya berhasil meluncurkan roket terkecil di dunia yang bisa membawa satelit ke orbit.

Menurut keterangan resmi JAXA, roket dengan nama SS-520-5 tersebut berhasil membawa TRICOM-1R (satelit) dengan tiga unit perangkat cubesat ke orbit rendah Bumi.

Tujuan diluncurkannya cubesat yang ada di dalam roket mini ini adalah untuk mengawasi perputaran Bumi dari sebuah kamera.

Menurut yang dilansir The Verge pada Senin (5/2/2018), cubesat adalah satelit miniatur berbentuk kubus yang biasa digunakan untuk penelitian ruang angkasa. Ukurannya sendiri memiliki volume satu liter, dengan massa tak lebih dari 1,33 kilogram.

SS-520-5 sendiri merupakan modifikasi dari sounding rocket atau roket riset bernama SS-520. Sounding rocket adalah pesawat luar angkasa yang dirancang untuk mengukur dan menghitung ketika ia diluncurkan sampai bagian sub-orbital.

JAXA mengklaim misi tersebut menjadi pionir di dalam industri luar angkasa untuk meluncurkan wahana yang lebih kecil dan bisa mengantar muatan yang lebih ringan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Selandia Baru Juga Luncurkan Roket Mini

Tak cuma Jepang, Selandia Baru juga baru saja meluncurkan roket mini pertamanya dengan nama Electron. Roket tersebut berhasil mengirim empat satelit ke orbit Bumi.

Secara konsep, roket mini seperti Electron dan SS-520-5 dirancang untuk memotong biaya yang besar untuk mencapai orbit sehingga bisa membuka jalan bagi perusahaan kecil yang tidak punya cukup dana.

3 dari 3 halaman

Amazon Besut Roket

Bicara soal roket, raksasa e-Commerce Amazon ternyata juga menyiapkan rencana besar dengan meluncurkan roket yang mengangkut manusia ke luar angkasa pada 2019.

Sebelumnya perusahaan milik Jeff Bezos tersebut berencana mengangkut manusia untuk berwisata ke luar angkasa pada 2018 lewat Blue Origin. Target ini kemudian direvisi oleh CEO Blue Origin Bob Smith.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari CNN Money, dalam sebuah pernyataan perusahaan menyakinkan tidak ada tanggal yang bergeser.

"Kami akan menerbangkan manusia (ke luar angkasa) saat kami siap, dan itu bukan sebentar lagi," demikian pernyataan Blue Origin.

Kepada panel Dewan Antariksa Nasional, Smith, menceritakan rencana Blue Origin membawa pelanggan berwisata ke luar angkasa.

"Dalam 18 bulan ke depan, kami akan meluncurkan manusia ke luar angkasa. Mereka tidak akan menjadi astronot, tetapi tetap sebagai warga negara biasa," kata Smith.

Dengan revisi target perjalanan ke luar angkasa itu, Blue Origin akan sedikit ketinggalan dibanding pesaingnya, SpaceX. Perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk itu berencana membawa wisatawan ke luar angkasa pada akhir 2018.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.