Sukses

Ekspansi Kerja Sama, Qualcomm dan Samsung Kian Kompak

Qualcomm dan Samsung kian mempererat hubungan keduanya dengan memperluas lingkup kerja sama.

Liputan6.com, Jakarta - Qualcomm mengumumkan perluasan kerja sama dengan Samsung sebagai mitra teknologi. Hal ini disampaikan Qualcomm dalam sebuah pernyataan resmi.

Dilansir GSM Arena, Senin (5/2/2018), Qualcomm dan Samsung telah menandatangani perjanjian strategis untuk beberapa tahun ke depan terkait berbagai bidang teknologi perangkat mobile. CEO Qualcomm, Steve Mollenkopf, menyambut baik kerja sama ini.

"Kami menikmati kerja sama yang kuat dengan Samsung selama bertahun-tahun. Kami senang bisa memperkuat dan memperluas kerja sama kami melalui perjanjian lisensi silang, bersama dengan hubungan kami yang terus berlanjut sebagai penyuplai produk kunci untuk Samsung," ungkap Mollenkopf.

Perjanjian ini mencakup berbagai smartphone seperti perangkat Galaxy terbaru dan peralatan infrastruktur.

Samsung juga akan menarik keterlibatannya dalam persidangan Qualcomm melawan Korean Free trade Commission dengan denda sekitar US$ 963 juta atas kasus praktik bisnis yang tidak adil.

Adapun Qualcomm dan Samsung tidak mengungkapkan rincian kerja sama mereka. Namun, kerja sama itu juga akan mencakup transisi ke 5G.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

5G Siap Meluncur, Ini Kata Bos Qualcomm Indonesia

Teknologi mobile generasi kelima ini dikabarkan akan siap digunakan pada 2020. Namun, beberapa negara maju sudah lebih dulu mengujinya, bahkan akan menggunakan 5G sebelum 2020. Melihat kesiapan negara-negara ini soal implementasi 5G, bagaimana dengan Indonesia?

Menurut Country Manager Qualcomm Indonesia Shannedy Ong, teknologi 5G memang sudah rampung. Namun demikian, ia tidak bisa memastikan kapan teknologi ini bisa diadopsi di Tanah Air.

"Kalau diminta pendapat dari Qualcomm, sepertinya belum ada rencana solid (kapan) 5G bisa digunakan di sini. Yang kita dengar 5G itu sudah hampir difinalisasi di sini, mungkin trial-nya tahun ini," kata Shannedy di gelaran Qualcomm Media New Year Gathering yang diadakan di restoran Kila Kila, Jakarta, Rabu (24/1/2018).

3 dari 3 halaman

Butuh Berbagai Upaya

Shannedy menilai pemerintah harus memenuhi sejumlah upaya untuk mengadopsi 5G, seperti inovasi, kolaborasi dan regulasi. "Jadi memang sudah tersedia, tetapi masih banyak kompleksitas dan persyaratan yang harus di-address sama pemerintah," ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sudah lebih dulu merencanakan uji coba 5G di turnamen Asian Games 2018 pada Agustus mendatang.

Disampaikan Menkominfo Rudiantara, teknologi 5G yang akan diuji di Asian Games 2018 bukanlah seperti teknologi 5G yang akan digunakan di Olimpiade 2020 di Jepang.

"Teknologi ini merupakann uji coba 5G fix wireless dengan kecepatan super kencang dan bisa tembus 100 Mbps," ujar pria yang karib disapa Chief RA tersebut.

Untuk bisa merealisasikan rencana tersebut, Menkominfo membuka kesempatan bagi siapa pun untuk menguji coba 5G. Panduannya sendiri merujuk pada Peraturan Menteri Kominfo nomor 5 2016.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.