Sukses

Ajak UKM Jualan Online, Lazada Bidik 28 Kota Tahun Ini

Lazada menggelar roadshow di sejumlah kota untuk mendorong para UKM untuk memperluas pasarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Lazada mengaku ingin mendorong potensi penjual dari segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia. Caranya adalah bermigrasi dari jualan offline ke online.

Ditemui Tekno Liputan6.com di Kantorkuu Coworking Space, Jakarta, Head of Sales Engagement Adi Putra mengatakan pihaknya akan meneruskan program edukasi seller bertajuk Lazada #UpgradeUKM Roadshow di sejumlah kota.

"Tahun lalu, kami roadshow di 11 kota. Tahun ini kami akan bidik 28 kota, dengan 18 kota baru dan 11 kota yang sudah dikunjungi sebelumnya," tuturnya pada Rabu (17/1/2018).

Tujuan roadshow ini tak lain adalah mengajak dan mengedukasi UKM untuk pindah berjualan dari offline ke online. "Masih banyak sekali UKM di Indonesia apalagi di daerah. Kami akan datangi mereka," kata Adi.

Ia menjelaskan ada dua program edukasi pada roadshow kali ini. Pertama, program "Kenal Lazada" yang akan hadir di 18 kota baru. Program ini diperuntukkan bagi UKM yang belum mengenal berjualan online.

Sementara, program kedua adalah "Kelas Lazada" yang akan hadir di 11 kota yang pernah dikunjungi Lazada. Program ini diperuntukkan bagi UKM yang sudah pernah dikunjungi Lazada di 2017.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

e-Payment Lazada Meluncur 2018

Lazada saat ini tengah mempersiapkan sistem pembayaran elektronik (e-Payment) terintegrasi di layanan e-Commerce miliknya. Berkolaborasi dengan induk usahanya Alibaba Group, e-Payment tersebut ditargetkan meluncur pada akhir tahun ini.

"Kami perkirakan meluncur akhir tahun supaya bisa kami gunakan untuk Harbolnas 2018," ungkap Chief Marketing Officer Lazada Indonesia, Ahmad Alkatiri di Press Conference Lazada Business Perfomance di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Menurutnya, sistem e-Payment ini sudah disiapkan perusahaan untuk pipeline 2018. Namun, pengembangannya masih berjalan karena Lazada tengah melakukan transisi usai saham mayoritasnya dicaplok raksasa e-Commerce Tiongkok tersebut.

"Ini (e-Payment) adalah something on the pipeline. Karena Alibaba punya segala macam, kami akan berkolaborasi. Sekarang kami sedang membereskan integrasi atau transisi dari teknologi kami ke teknologi Alibaba," paparnya.

Ahmad memperkirakan proses transisi teknologi ke Alibaba ini rampung pada sekitar Maret atau April 2018.

3 dari 3 halaman

Alibaba Caplok Lazada

Sebagaimana diketahui, Alibaba resmi mencaplok Lazada senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 13,2 triliun pada 2016 silam. Akuisisi ini adalah salah satu strateginya untuk menguasai pasar e-Commerce di Asia Tenggara.

Kemudian, pada pertengahan 2017, Alibaba kembali menyuntik investasi tambahan sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp13,3 triliun ke Lazada.

Dengan demikian, kepemilikan saham Alibaba di Lazada meningkat dari 51 persen menjadi 83 persen. Total investasi Alibaba ke Lazada juga naik menjadi US$ 2 miliar.

(Cas/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.