Sukses

Dikecam, Vlogger Rusuh Logan Paul: Aku Minta Kesempatan Kedua

Logan Paul bahkan berencana ingin kembali menjadi vlogger dan menekuni bisnis produk pakaiannya bernama Maverick.

Liputan6.com, California - Aksi kontroversial vlogger rusuh Logan Paul yang terjadi belum lama ini ternyata masih berbuntut panjang. Setelah menuai kecaman dari warganet, vlogger asal Amerika Serikat (AS) tersebut sempat meminta maaf.

Sayang, permintaan maaf Logan Paul disambut dingin. Ia pun kembali angkat bicara.

Dalam pernyataannya saat diwawancarai TMZ belum lama ini, Logan Paul berkata bahwa dirinya sangat menyesali atas tindakan nyeleneh yang dilakukan lewat vlog terbarunya di Jepang, tepatnya di hutan Aokigahara. Ia bahkan meminta kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dan berkeinginan untuk kembali menjadi vlogger.

"Aku sudah mengirim pesan ke YouTube, untuk meminta kesempatan lagi. Aku minta kesempatan kedua dan aku sadar aku salah," ujarnya.

"Apa yang aku terima masuk akal. 'Hukuman' ini sepantasnya aku jalani, apalagi YouTube juga telah memberikan sanksi untuk menyetop web series di akunku dan menghapus channel aku dari Google Preferred," tambah Logan Paul.

Alasan utama Logan Paul kembali menjadi vlogger karena memang karena ingin memenuhi permintaan para pengikut dan penggemarnya. Walau banyak yang mengecam, tak sedikit para penggemarnya meminta pria ini untuk terus vlogging dan menghiraukan kecaman orang lain.

Jika memang ia kembali jadi vlogger, Logan Paul akan berencana untuk fokus pada bisnis perusahaan produk pakaian yang ia dirikan, yakni Maverick.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vlog Tampilkan Mayat

Vlog Logan Paul yang diunggah pada awal 2018 memang mengundang reaksi negatif dan kontroversi. Bagaimana tidak, pria tersebut mempertontonkan tubuh mayat yang meninggal akibat bunuh diri di hutan Aokigahara Jepang.

Dikutip dari The Verge, Logan Paul telah menurunkan video tersebut dari channel-nya. Ia juga meminta maaf karena mengunggah video berisi mayat yang masih tergantung di sebuah pohon.

Ia mengklarifikasi, tujuannya menunjukkan video tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas tindakan bunuh diri.

Video Logan Paul diunggah dengan judul "Kami menemukan sesosok mayat di Japanese Suicide Forest" . Video tersebut ditonton oleh banyak orang sekaligus mendapatkan kecaman dan protes dari penontonnya.

Dalam unggahan permintaan maaf di Twitter, Logan Paul mengatakan ia mendapatkan beragam komentar negatif.

"Saya baru sekali mendapatkan kritik seperti ini, sebab saya tak pernah membuat kesalahan seperti ini sebelumnya. Saya dikelilingi banyak orang baik dan saya yakin saya membuat keputusan yang baik, tapi saya juga manusia yang bisa berbuat salah," katanya.

Vlogger itu melanjutkan, dirinya tidak mengunggah video tersebut untuk mencari penonton semata. "Saya bermaksud menggalang kesadaran akan bunuh diri dan pencegahannya," tulis Logan Paul yang diunggah ke Twitter.

3 dari 3 halaman

Aksi Nyeleneh dan Tak Sopan

Laporan terbaru yang dilansir The Independent, dalam sebuah video berjudul Real Life Pokemon in Tokyo, Logan Paul terlihat mengganggu orang-orang yang sedang beraktivitas.

Dia melemparkan boneka Poke Balls kepada seorang polisi, mobil, sepeda, dan orang-orang yang lewat di jalanan. Bukan hanya itu, kelakuan mengganggu lain yang dilakukan oleh Logan Paul adalah memelorotkan celananya di tengah keramaian.

Dalam video, Logal Paul mengatakan, "Sumpah, Tokyo merupakan tempat bermain yang sangat besar. Mungkin tidak. Mungkin saya harus berhenti. Mungkin tidak."

Aksi nyeleneh vlogger asal Amerika Serikat ini pun ditonton oleh penonton dari Jepang dan mendapat kecaman. "Aku tak mengerti alasan orang seperti ini bisa terkenal," kata salah satu penonton.

Warga Jepang lainnya bahkan mengecam dan mengatakan, "Jangan datang ke Jepang lagi."

"Sangat murahan dan tak penting. Kelakuannya sangat mengecewakan," kata penonton lain yang juga merasa marah.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.