Sukses

Layanan Streaming Menggurita, Industri DVD Menderita

Dan ke depannya, bukan tidak mungkin industri DVD akan terpuruk seperti yang dialami industri VHS menjelang akhir 1990-an.

Liputan6.com, California - Pergeseran tren menonton film kini secara drastis telah berubah seutuhnya ke online (streaming). Dampaknya, industri DVD kian terpuruk.

Menurut yang dilansir Business Insider, Selasa (16/1/2018), nasib industri DVD bahkan diyakini akan sama dengan industri kaset video VHS yang terjadi menjelang akhir era 1990-an.

Alasannya sederhana, kini hampir semua penonton film lebih tertarik menggunakan layanan streaming ketimbang DVD karena mereka tak perlu repot lagi membeli kopi fisik DVD. Mereka hanya perlu streaming film favorit dari smartphone atau laptop dan tinggal duduk manis.

Menurut data dari lembaga Data Digital Entertainment Group, konsumen di Amerika Serikat (AS) bahkan sudah mengabiskan total US$ 6 miliar (setara dengan Rp 79 triliun) untuk berlangganan dengan layanan streaming seperti Netflix dan HBO Go di sepanjang 2017.

Konsekuensi logis dari pergeseran tren offline ke online ini tentu menjatuhkan industri DVD, termasuk kepingan Blu-ray. Menurut data dari Statista yang kamu bisa lihat di bawah, penjualan DVD dan Blu-ray menurun hingga 14 persen.

Meski demikian, keuntungan yang didapat masih cukup besar, yakni US$ 4,72 miliar (Rp 62 triliun).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tren Streaming Video

Netflix sendiri bisa dibilang menjadi salah satu pionir streaming video (atau juga disebut video on demand).

Dan kini, Netflix adalah salah satu penyedia layanan televisi internet terbesar yang ada di dunia. Lewat layanan Netflix, pelanggan dapat menonton konten film atau serial TV favorit kapan pun, dimana pun, termasuk dari perangkat apapun yang terkoneksi internet.

Tak hanya itu, salah satu keunggulan Netflix adalah pelanggan diberi kemudahan untuk mengatur konten yang ingin ditonton. Bahkan, semua itu dapat dinikmati tanpa iklan atau komitmen tambahan.

Namun, tahukah kamu, sebelum menjadi layanan televisi internet seperti saat ini, ternyata Netflix berawal dari sebuah penyewaan film yang dijalankan secara daring?

3 dari 3 halaman

Didirikan Sejak 1997 Sebagai Penyewaan VCD

Didirikan pertama kali pada 1997, setahun kemudian Netflix resmi meluncurkan situs netflix.com yang digunakan untuk menjual dan menyewakan VCD yang kala itu masih berjaya.

Seperti dikutip dari situs resmi Netflix, 1999 adalah tahun perusahaan ini resmi mengawali debutnya sebagai penyedia layanan berlangganan yang menawarkan penyewaan DVD tak terbatas dengan harga terjangkau selama satu bulan.

Berselang tiga tahun kemudian, Netflix sudah resmi menjadi perusahaan go-public dengan 600.000 pendaftar di Amerika Serikat. Lalu, 2005 jumlah pendaftar Netflix pun naik sampai 4,2 juta. Baru di 2007, Netflix resmi memperkenalkan layanan streaming menonton film dan serial TV.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.