Sukses

Dell Besut Perhiasan dari Limbah Komputer

Perhiasan yang dijual meliputi cincin, cufflink (manset), hingga anting. Semua terbuat dari bahan logam yang diambil dari limbah komputer.

Liputan6.com, San Francisco - Tahukah kamu, komponen di perangkat elektronik kita ternyata dibalut bahan logam yang nilainya cukup berharga? Dell tentu melihat ini sebagai peluang besar.

Karena itu, perusahaan komputer asal Negeri Paman Sam ini mendaur ulang limbah-limbah bahan komputer menjadi perhiasan wanita yang dijual dengan harga cukup tinggi.

Seperti dilansir Ubergizmo, Sabtu (13/1/2018), upaya Dell mendaur ulang komponen perangkat elektronik ini termasuk ke program perusahaan untuk mendaur ulang perangkat elektroniknya, mulai dari komputer hingga laptop.

Dell pun bekerjasama dengan aktris Nikki Reed untuk menciptakan lini perhiasan mewah eksklusif. Perhiasan yang akan dijual meliputi cincin emas, cuff link, hingga anting yang dibalut dengan emas 14 dan 18 karat.

Dell mengatakan, nilai bahan logam dari limbah perangkat yang banyak dibuang ternyata bisa mencapai jutaan dolar. "Hanya 12,5 persen dari limbah ini yang baru saja didaur ulang. Jika hampir semua limbah bisa didaur ulang, tentu akan mendatangkan pemasukan senilai US$ 60 juta (setara dengan Rp 802 miliar)," jelas Dell dalam pernyataan resminya.

Untuk ketersediaan, Dell kini masih menjual perhiasan eksklusifnya secara online. Harganya mulai dari US$ 78 (Rp 1 jutaan) untuk cincin hingga US$ 348 (Rp 4,6 juta) untuk sepasang cuff link.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Program Daur Ulang

Tak cuma mendaur ulang limbah perangkat elektronik menjadi perhiasan, Dell sebelumnya juga bergerak dalam program daur ulang untuk mendaur ulang sampah plastik dari laut menjadi kemasan laptop Dell XPS 13 2-in-1.

Upaya ini juga termasuk dari strategi global Dell untuk mengapalkan produk dengan kemasan yang ramah lingkungan.

Pada 2017, program percontohan daur ulang sampah plastik dari laut ditargetkan bisa mencegah 7,25 metrik ton (16.000 pon) plastik yang mencemari lautan.

Menurut informasi yang disampaikan Dell kepada Tekno Liputan6.com, transisi penggunaan kemasan daur ulang ini sudah dimulai untuk XPS 13 2-in-1 sejak 30 April 2017.

"Dell juga akan memberikan informasi edukatif tentang kemasannya untuk meningkatkan kesadaran dan aksi global terkait solusi kesehatan ekosistem laut, fokus Dell yang sejalan dengan duta Social Good Advocate Dell, Adrian Grenier, dan Lonely Whale Foundation,” tulis Dell dalam keterangan resmi tertulisnya.

Untuk membantu memastikan kemasan tersebut tidak kembali ke lautan, Dell akan membubuhkan cap simbol daur ulang nomor 2 pada setiap lembar kemasan, yang artinya lembaran tersebut masuk dalam kategori high-density polyethylene/HDPE (kategori yang umumnya dapat didaur ulang di banyak lokasi).

3 dari 3 halaman

Dampak Positif

Selain itu, tim packaging Dell juga telah merancang dan mencari bahan untuk kemasan produk Dell yang lebih dari 93 persen berat kemasannya dapat didaur ulang sehingga kemasan tersebut dapat digunakan kembali sebagai bagian dari circular economy.

Kevin Brown, Chief Supply Chain Officer Dell, mengatakan bahwa inisiatif kemasan ini menunjukkan bahwa aplikasi bisnis global untuk menanggulangi sampah plastik laut bisa memberikan dampak positif bagi bisnis dan planet ini.

"Kami berharap dapat bekerja sama lintas industri untuk memberikan dampak yang lebih luas,” kata Brown.

Dell mengklaim, program percontohan tersebut adalah salah satu terobosan pertama di industri lingkungan hidup dan hasil dari keberhasilan studi kelayakan yang diluncurkan pada Maret 2016 di Haiti.

Dell memiliki sejarah panjang dalam menggunakan bahan-bahan daur ulang yang berkelanjutan ke dalam produk-produk dan kemasan-kemasan mereka.

Sejak 2008, Dell telah menggunakan plastik bekas pakai yang didaur ulang dalam desktop mereka, dan per Januari 2017, Dell telah berhasil mencapai target tahun 2020 untuk menggunakan 22.680 metrik ton (50 juta pon) bahan daur ulang dalam produk-produknya.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.