Sukses

Vietnam Kerahkan 10.000 Pasukan Siber Tumpas Konten Propaganda

Pasukan siber tersebut akan memblokir konten-konten yang diduga merupakan propaganda untuk melawan pemerintah.

Liputan6.com, Hanoi - Banyaknya konten negatif yang meresahkan Vietnam akhirnya mendorong pemerintah untuk mengerahkan pasukan siber. Pasukan tersebut bertugas untuk menumpas konten-konten propaganda anti-negara yang diduga menyebabkan adanya perpecahan di masyarakat.

Menurut informasi yang dilansir Reuters pada Kamis (28/12/2017), Vietnam telah mengerahkan 10.000 pasukan siber yang nantinya akan bekerja secara online.

Jika pasukan menemukan konten propaganda yang melawan paham negara, mereka akan segera langsung memblokir konten tersebut agar tidak diakses oleh warganet Vietnam.

Disampaikan Letnan Jenderal Nguyen Trong Nghia, Kepala Deputi Departemen Militer dan Politik Vietnam, pasukan siber bernama "Force 47" itu sudah beroperasi sejak Senin, 25 Desember 2017.

Ia menungkap, sebanyak 62,7 persen populasi masyarakat Vietnam (lebih dari 90 juta penduduk) kini telah memiliki akses untuk internet. Karena semakin meningkat, kemungkinan mereka untuk mengakses konten yang seharusnya tidak diakses tentu semakin besar.

"Sisi negatifnya, konten-konten ini dibuat pihak yang tak bertanggung jawab. Mereka ingin menyebabkan kericuhan di internet. Merusak pola pikir masyarakat kita," kata Trong Nghia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Blogger Dipenjara

Konten-konten propaganda tersebut, diduga kebanyakan juga dibuat oleh kalangan blogger di Vietnam. Tercatat, selama beberapa tahun terakhir pemerintah telah memenjarakan blogger yang diduga telah menyebar konten meresahkan.

Salah satu konten yang cukup meresahkan di negara tersebut adalah rumor salah satu bandara terbesar di Vietnam akan dibom. Mirisnya, informasi ini sudah lebih dulu menyebar luas dan dipercaya banyak orang.

Menurut informasi Human Rights Warch, sudah ada 19 blogger dan aktivis yang telah masuk jeruji besi di Vietnam pada 2015-2016. Kebanyakan konten yang mereka buat adalah konten propaganda dan protes terhadap pemerintah Vietnam.

3 dari 3 halaman

Facebook dan YouTube 'Dikontrol'

Terkait peredaran konten propaganda, pemerintah Vietnam bahkan disebut telah mengontrol media sosial di sana, tak terkecuali Facebook dan YouTube. Facebook pada tahun ini saja sudah memblokir 159 akun propaganda, sedangkan YouTube sudah menghapus 4.500 video dengan konten meresahkan.

Pada beberapa tahun terakhir, Vietnam sendiri sebetulnya sudah 'membuka pintu' kepada Facebook dan YouTube. Hanya, pemerintah menginginkan mereka tetap mengontrol konten propaganda sesuai dengan yang diminta.

(Jek/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.