Sukses

5 Ramalan Tren Medsos yang Bakal Booming di 2018

Berikut ramalan soal tren media sosial yang akan populer di 2018. Apa saja? Simak daftarnya di sini.

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dipungkiri, media sosial (medsos) telah menjadi platform utama bagi para penggunanya. Tak berlebihan jika menyebut medsos turut ambil porsi besar pengguna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan medsos pun, akses informasi masyarakat kini semakin mudah dan cepat.

Beberapa pemain medsos yang kini telah mengukuhkan dirinya sebagai platform terbesar di dunia, mungkin namanya tak lagi asing terdengar di telinga kamu. Ambil contoh paling mudah, Facebook. Menyusul Instagram, Twitter, hingga Snapchat.

Masing-masing punya fungsinya sendiri. Facebook sekarang menjadi platform untuk berbagi informasi dan berkomunikasi dengan kerabat.

Instagram sendiri digunakan sebagai wadah untuk mengekspresikan diri, berbagai momen dalam bentuk foto dan video. Twitter pun sekarang menjadi tempat untuk beropini, sedangkan Snapchat yang diberitakan sempat terseok-seok, masih mendapat tempat di hati para penggunanya dengan menjadi salah satu pionir medsos berteknologi Augmented Reality (AR).

Lantas, seperti apa tren medsos yang akan berlangsung pada 2018? Akankah peran dari masing-masing platform tetap bertumpu pada kodratnya, atau justru akan semakin melebar dan memenuhi demand pengguna yang terus meningkat?

Berikut paparan ramalan tren medsos yang akan booming di 2018 sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Plannthat, Minggu (24/12/2017).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Instagram Stories Bakal Jadi 'Kebutuhan' Sehari-hari

Tren berbagi momen dalam foto atau video secara singkat sebetulnya sudah lebih dulu dipelopori Snapchat. Namun ironisnya, tren ini justru lebih diperlihatkan pengguna lewat Instagram Stories. Dan pada 2018, tren Instagram Stories akan lebih menguasai demand pengguna.

Instagram Stories disebut akan menjadi kebutuhan sehari-hari. Maksudnya, di setiap harinya pengguna akan selalu berbagi momen lewat Instagram Stories. Entah itu dalam bentuk foto atau video, mau momennya itu penting, bersifat informatif, atau juga tidak penting sama sekali.

3 dari 6 halaman

2. Live Streaming Kian Populer

Meski live streaming sudah digunakan selama dua tahun terakhir, bukan berarti ia akan meredup di 2018. Justru, live streaming akan semakin mendunia dan bukan lagi menjadi sesuatu yang 'sulit' untuk dilakukan.

Selain itu, platform medsos seperti Facebook, Twitter, hingga Instagram juga akan menghadirkan fitur live streaming dengan kemampuan yang lebih baik dan berbekal koneksi stabil. Dengan demikian, live streaming pun semakin mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja, di mana pun dan kapan pun.

4 dari 6 halaman

3. Twitter Akan Berevolusi

Meski sempat jatuh, Twitter diramal akan kembali 'bangkit' pada 2017. Karena itu, perusahaan membutuhkan suatu gebrakan yang bisa membuatnya sebagai medsos yang bisa berevolusi, tak cuma pada fitur tetapi juga pada kebutuhan pengguna untuk mengekspresikan pemikirannya.

Tanda-tanda 'evolusi' Twitter sebetulnya sudah tampak sejak November 2017, di mana medsos microblogging tersebut sudah menggulirkan fitur cuitan hingga 280 karakter.

Keputusan untuk memperbarui kemampuan ini tak lepas dari kebiasaan para penguna. Menurut Twitter, banyak pengguna yang berkicau dalam bahasa seadanya karena batasan karakter yang ada di layanan tersebut.

5 dari 6 halaman

4. Augmented Reality Mendominasi

Teknologi Augmented Reality (AR) yang berbaur dalam video di Snapchat memang cukup menarik. Bukan tidak mungkin, ke depannya platform medsos akan mengikuti langkah serupa.

Facebook, contohnya, belum lama ini juga menghadirkan fitur AR sebagai filter pada layanan Messenger-nya. Dengan demikian, pengguna Facebook Messenger bisa menambahkan efek AR dengan objek-objek realistis seperti hati atau beberapa animasi menarik lainnya dalam sebuah foto atau video yang hendak dikirim ke kontak di aplikasi.

Alasan Facebook menambahkan efek AR ke dalam aplikasinya ini sederhana. Mereka ingin membuat Mesenger menjadi aplikasi yang menyenangkan dan tak cuma fokus pada komunikasi semata.

6 dari 6 halaman

5. Medsos Berbasis VR Mulai Bergerak

Yang terakhir, tren medsos berbasis teknologi Virtual Reality (VR) juga akan menjadi sesuatu yang tak asing. Facebook, lagi-lagi menjadi pionir untuk urusan yang satu ini. Belum lama ini, raksasa medsos milik Mark Zuckerberg itu baru saja memperkenalkan medsos untuk perangkat Oculus.

Layanan bernama Spaces ini merupakan produk yang menggabungkan teknologi VR dengan medsos. Dengan begitu, layanan ini memungkinkan pengguna Oculus terhubung dengan akun Facebook-nya dan mendapatkan pengalaman memakai medsos dengan cara berbeda.

Dengan Spaces, pengguna Facebook tak lagi berkomunikasi dengan memanfaatkan aplikasi chatting. Pengguna akan ditampilkan dalam sebuah avatar dan komunikasi akan dilakukan melalui suara, layaknya percakapan biasa.

Melalui aplikasi ini, ada empat pengguna Facebook yang dapat terhubung di dalam sebuah grup. Masing-masing pengguna dapat mengobrol, menggambar, menonton video 360, membuat panggilan video, termasuk selfie dengan memakai avatar pengguna.

Untuk saat ini, Spaces baru dapat digunakan melalui Oculus Rift. Namun menurut penuturan Product Manager Mike Booth, pihaknya mengingingkan layanan ini dapat tersedia untuk platform VR lain.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.