Sukses

Ilmuwan Ciptakan Kulit Manusia Khusus untuk Robot

Liputan6.com, Washington DC - Ilmuwan di Amerika Serikat (AS) telah menciptakan kulit elastis khusus untuk robot  humanoid. Uniknya, tekstur kulit tersebut menyerupai kulit manusia.

Penemuan ini, sebagaimana disampaikan laman Mirror pada Selasa (24/10/2017), diharapkan bisa menciptakan material kulit yang sesuai dengan robot humanoid.

Pasalnya, robot humanoid memang menyerupai manusia. Maka tak heran, bagian tubuh robot lain seperti kulit, mata, hidung, hingga rambut benar-benar dibuat mirip dengan manusia.

"Idenya adalah kami ingin memberikan pengalaman yang lebih nyata saat berinteraksi dengan robot humanoid. Dengan begitu, saat berinteraksi dengan para robot, manusia bisa merasakan sensasi komunikasi yang sama seperti berbicara dengan manusia lain," tulis keterangan peneliti dari University of Washington, Amerika Serikat ini.

Para ilmuwan mengungkap, mereka menggunakan bahan silikon karet dari kacamata renang dan mengolahnya kembali sebagai kulit buatan. Setelah diolah, mereka menambahkan rambut manusia sebagai bulu kulit.

"Kulit juga memiliki pori-pori yang mengantarkan kandungan metal konduktif secara elektronik, sehingga mampu membuat bulu berdiri, mirip seperti manusia," lanjut keterangan peneliti.

Para ilmuwan berharap, robot humanoid di masa depan bisa membantu pekerjaan manusia agar lebih tertata dan mudah. Apalagi dengan penemuan kulit seperti ini, aktivitas yang sulit dilakukan manusia bisa ditunjang oleh para robot humanoid.

"Jika nanti robot-robot itu membantu manusia melakukan pekerjaan kasar, mereka juga bisa merasakan tekstur dari barang yang dibawa atau dipegang," kata Jonathan Posner, pimpinan ilmuwan University of Washington.

"Atau saat membawa barang-barang yang tipis atau ringan, mereka bisa tahu jika objek terjatuh karena dari kulit mereka," tambahnya menerangkan.

Bukan tidak mungkin, kulit robot yang dikembangkan di waktu mendatang nanti bisa lebih baik dari manusia. Para ilmuwan pun tengah mengembangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan khusus, akan hadir sebagai sensor yang nantinya disematkan di bawah kulit.

"Dengan ini, kami telah mencapai tingkat sensitivitas dan presisi yang lebih konsisten daripada manusia. Semoga bisa bermanfaat," pungkasnya.

 

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.