Sukses

CEO BBM: Aktivasi Dark Social Akan Dorong Pertumbuhan Bisnis

Menurut CEO BBM Matthew Talbot, kalau pebisnis hanya menggunakan media sosial, berarti menutup kemungkinan pada konsumen potensial.

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan aplikasi chatting yang kian penting bagi kehidupan saat ini, membuat potensi bisnis dari layanan ini juga terbilang besar. Terlebih, banyak pengguna yang memakai tiga hingga empat aplikasi chatting dalam satu perangkat.

Tren itu juga sudah diantisipasi oleh BBM sebagai salah satu aplikasi chatting populer. Berdasarkan data terbaru, masifnya pengguna aplikasi chatting bahkan berhasil melampaui pengguna media sosial.

Kendati demikian, menurut CEO BlackBerry Messenger (BBM) Matthew Talbot, ada kesamaan dari penggunaan dua platform tersebut. Menurutnya, pengguna memanfaatkan dua platform tersebut untuk berbagi, terutama berbagi tautan informasi.

Ia menuturkan, fenomena semacam ini disebut sebagai dark social sharing, yang merupakan kegiatan copy-paste sebuah tautan dan membagikannya melalui email atau pun aplikasi chatting.

"Secara mengejutkan, 84 persen pengguna berbagi konten melalui dark social, sedangkan sisanya memilih public social," ujarnya saat gelaran Mobile Marketing Association (MMA Forum) di Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Sebelumnya Talbot menuturkan, istilah dark mengacu pada fakta kegiatan berbagi tautan pada browser yang umumnya belum dapat dilacak. Karenanya saat tautan dibagikan oleh seseorang, pemasar belum dapat mengetahui cara mereka masuk ke situs itu.

Melihat kondisi itu, perusahaan yang mengaktivasi dark social dapat mendapatkan hasil yang lebih mengesankan. Sebab, pemasar dapat melacak atau mengetahui perilaku pengguna yang berbagi melalui dark social.

"Dengan hanya menggunakan media sosial untuk menjangkau konsumen, berarti kita juga kehilangan kesempatan untuk mencapai potensi konsumen yang lebih besar," tutur pria lulusan Monash University ini.

Kepopuleran aplikasi chatting ini juga diakui oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg pada 2014. Kondisi itu pula yang membuat Facebook membeli WhatsApp dan memisahkan Messenger dari Facebook.

Mengingat penggunaan jejaring sosial menurun secara global, aplikasi pesan bisa menjadi sesuatu yang dapat diandalkan di dunia digital. Aplikasi chatting merupakan bentuk baru dari media sosial dengan berkirim pesan sebagai fitur utama sehingga membuatnya lebih menarik.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.