Sukses

Kenangan Bos Facebook Bersama Layanan Chatting AIM

Bos Facebook Mark Zuckerberg ternyata memiliki kenangan tersendiri bersama AIM, aplikasi chatting AOL yang akan segera berhenti beroperasi.

Liputan6.com, Jakarta - Layanan chatting, AOL Instant Messaging (AIM) yang telah beroperasi selama 20 tahun bakal resmi ditutup 15 Desember 2017.

Kabar mengejutkan ini ternyata membuat Bos Facebook Mark Zuckerberg berkomentar. Sebagai generasi 90-an yang besar di Amerika Serikat, Zuck --sapaan akrab Mark Zuckerberg-- tidak lepas dari AIM.

Melalui unggahan di akun Facebook-nya yang Tekno Liputan6.com kutip, Minggu (8/10/2017), Zuck mengatakan, AIM merupakan bagian dari masa mudanya.

"Sebagai bagian dari generasi pertama yang mengenal internet, AIM membantu saya memahami komunikasi di internet dengan orang yang lebih tua secara intuitif dan emosional dengan mempertimbangkannya secara intelektual," kata Zuck mengawali unggahannya.

Ayah Max dan August Zuckerberg itu juga bercerita mengenai kenangan masa kecilnya. Ia tinggal di kota yang berbeda (Dobbs Ferry) dengan teman-teman sekolahnya (Ardsley).

Oleh karenanya, interaksi Zuck dan kawan sekolahnya biasa dilakukan menggunakan AIM. Zuck pun melihat bagaimana emosi dan ide-ide tiap orang diekspresikan lewat AIM. Rupanya, hal itulah yang membuatnya ingin meningkatkan interaksi orang dengan media internet.

Salah satunya, kata Zuck dia tak suka karena tak bisa bersembunyi saat sedang online. "Kadang saya ingin terlihat online hanya pada orang yang benar-benar ingin saya ajak ngobrol," tuturnya.

Oleh karenanya, Mark Zuckerberg menggunakan tool yang membuatnya bisa terlihat offline. Hal ini pula yang rupanya menginspirasi Zuck membuat chat Facebook bisa diatur indikator online atau offline-nya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menggagas ZuckNet untuk Ayah

Suatu hari, ayah Zuckerberg melihatnya mengobrol dengan AIM dan meminta anaknya membuatkan layanan chatting untuk berkomunikasi dengan dokter gigi lainnya.

"Saya bilang kepada ayah, AIM bukanlah aplikasi chatting ideal untuk bisnis. Saya bilang, saya akan membuatkannya yang lebih baik, namanya ZuckNet. Ayah pun menggunakan ZuckNet selama beberapa tahun," tutur Zuck.

ZuckNet, kata Zuck, bisa digunakan untuk mengobrol dengan satu orang dan bisa digunakan untuk mengirim pesan broadcast kepada semua orang di kantor ayahnya.

ZuckNet juga bisa menyimpan pesan yang telah diterima. Aplikasi pesan besutannya itu juga bisa membuat pesan tetap terkirim ke pengguna yang sedang offline.

"Terlebih, semuanya terenkripsi, sehingga berbagai informasi sensitif tetap aman. Semua fitur ini tidak saya temukan pada AIM dan memperbaiki cara komunikasi dokter gigi --kolega ayahnya--" kata Zuck.

Ucapan perpisahan layanan chatting AIM yang akan ditutup pada 15 Desember mendatang (Sumber: TMZ)

Suami Priscilla Chan ini pun mengenang, saat masih anak-anak, dirinya pernah disebut tidak memiliki keahlian dan kecakapan mengembangkan banyak hal yang bisa mengubah masa depan.

Karena menggunakan AIM, ia pun bisa merasakan ikatan emosional yang dituangkan pengguna melalui AIM. Kegemarannya pada coding serta pengalaman itu membuat Zuck bisa mengembangkan ZuckNet sebagai cikal bakal Facebook.

Tak lupa, Zuck pun berterima kasih kepada AIM untuk pengalaman yang dirasakannya dan menginspirasinya membuat layanan yang mengubah dunia.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.