Sukses

Korea Utara Dapat Akses Internet dari Rusia untuk Retas AS?

Korea Utara mendapatkan akses internet dari perusahaan Rusia, mungkinkah akses ini digunakan untuk peretasan?

Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara selama ini dikenal sangat membatasi akses internet kepada warganya. Namun baru-baru ini ahli keamanan siber mengonfirmasi bahwa negara yang dipimpin oleh Kim Jong-un itu akan mendapat akses internet cepat dari Rusia.

Mengutip laporan CNN Money, Selasa (3/10/2017), perusahaan negara Rusia, TransTeleCom, menyediakan koneksi internet untuk Korea Utara. 

TransTeleCom dimiliki oleh perusahaan negara Rusia yang mengoperasikan jalur kereta, salah satunya menghubungkan perbatasan Korea Utara dan Rusia. Perusahaan ini juga memiliki infrastruktur fiber optic yang mengikuti jalur-jalur tersebut.

Langkah tersebut diyakini akan memperkuat kemampuan keamanan siber Korea Utara saat meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat. Selain itu, akses internet dari Rusia diprediksi akan mengurangi ketergantungan Korea Utara pada Tiongkok.

Sekadar diketahui, sebelum mendapat akses internet dari Rusia, internet Korea Utara disediakan oleh perusahaan telekomunikasi Tiongkok, China Unicom.

Sementara itu, laporan 38 North menyebut, koneksi dari TransTeleCom muncul di database pada Minggu malam pukul 17.38 waktu Korea Utara. Ada pun internet database routing ini mampu memetakan ribuan koneksi antara penyedia telekomunikasi dengan lokasi yang mendapatkan koneksi.

Analis konektivitas internet global di Dyn Research Doug Madory mengatakan, penambahan akses internet dari Rusia ini akan menciptakan jalan internet baru Korea Utara ke luar negeri serta meningkatkan ketahanan dan kapasitas bandwith internasional.

Perbatasan Korea Utara (kiri) dan Rusia (kanan) (Sumber: Google Maps)

Akses Internet Buka Kemungkinan Peretasan

Ahli keamanan siber FireEye Bryce Boland mengatakan, koneksi internet baru tersebut mampu meningkatkan kekuatan keamanan siber Korea Utara. 

"Dengan meningkatnya koneksi internet yang bisa digunakan ke dalam dan ke luar negeri, Korea Utara bisa lebih tahan terhadap serangan (hacker)," kata Boland.

Ia menambahkan, selama ini Korea Utara diyakini sebagai dalang di belakang beberapa peretasan pihak terkemuka, termasuk peretasan terhadap Sony Pictures dan bank-bank di seluruh dunia.

Bahkan, berdasarkan laporan The Washington Post, sehari sebelum koneksi internet Korea Utara dari Rusia ini diketahui, US Cyber Command menyebut mendapatkan serangan siber. Mungkinkah Korea Utara merupakan pelaku peretasan tersebut setelah mendapatkan akses internet dari Rusia?

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.