Sukses

Cara Berpakaian Mark Zuckerberg Dianggap Tak Pantas

Sudah bukan rahasia, CEO dan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg gemar memakai kaos abu-abu di setiap acara, baik formal maupun casual.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah bukan rahasia lagi, pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg selalu tampil sederhana. Salah satu pakaian Zuckerberg yang dianggap ikonik adalah kaos warna abu-abu yang kerap ia gunakan saat bekerja maupun menghadiri acara formal.

Bahkan Zuck--panggilan akrabnya-pernah mengunggah foto di akun Facebook pribadinya yang menampilkan sederet kaos abu-abu tergantung di lemari pakaiannya. Ini yang menjadi ciri khas pria dengan kekayaan Rp 956 triliun tersebut di mata publik, yakni simpel dan sederhana.

Namun, bagi sebagian pihak cara berpakaian Zuck dinilai buruk dan tak pantas dalam situasi tertentu. Pasalnya, Zuck kerap menggunakan kaos di acara-acara formal sekalipun. Ia memang jarang tampil mengenakan setelan jas dan berdasi.

Adalah Editor Senior Mashable, Damon Beres yang mengkritik habis-habisan cara berpakaian Zuck. "Gaya berpakaiannya buruk, seharusnya ia malu setiap kali tampil di hadapan publik," tulis Beres seperti dikutip dari Mashable, Sabtu (30/9/2017).

Ucapannya mengacu pada foto pertemuan Zuck dengan pejabat pemerintahan, termasuk Gubernur Delaware, AS, John Carney, yang diunggah di akun Facebook pribadinya beberapa waktu. Dalam foto itu terlihat hanya Zuck yang memakai kaos, sedangkan lainnya mengenakan setelan rapi dan berdasi.

"Ini dia orang paling berpengaruh terhadap jejaring sosial terbesar di dunia. Hanya karena ia berjasa di dunia teknologi, masyarakat menerima caranya berpakaian. Dia jadi bebas mengenakan kaos jelek dan celana jeans yang sama setiap kali ia keluar. Seolah-olah dia ingin bilang 'aku lebih baik darimu'," cecarnya.

Menurut Herbes, kaos yang ia kenakan saat bertemu dengan Gubernur Delaware sangat tak sopan dan tak pantas untuk pertemuan resmi semacam itu. Zuck dinilai tak menghormati John Carney.

Berbanding terbalik dengan Zuck, gaya berpakaian COO Facebook, Sheryl Sandberg justru dinilai lebih berkelas. "Ini menjadi sebuah simbol bahwa standar berpakaian pria dan wanita di Facebook berbeda," jelasnya.

"Ini menjadi pengingat bahwa, meski demikian, wanita tidak akan pernah unggul dalam dunia teknologi dan selalu dibayar rendah," tutup Beres.

Tampaknya Herbes memang tak terlalu menyukai Mark Zuckerberg dan jejaring sosial ciptaannya Facebook. Ia menganggap Facebook telah memecah warga AS dan merasa bahwa Facebook adalah satu-satunya solusi untuk berbagai masalah di dunia. 

(Cas/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.