Sukses

Doku Pikat Generasi Millenial untuk Transaksi Nontunai

Sebesar 50 persen dari total pengguna Doku adalah generasi millenial.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pembayaran online, Doku, memiliki banyak pengguna dari generasi millenial. Dari total 1,6 juta pengguna, sekitar 50 persennya adalah generasi millenial.

Dijelaskan VP Marketing Doku, Ayu Sawitri Hapsari, banyaknya pengguna berasal dari kalangan millenial dipicu dari kebiasaan mereka yang sangat menyukai bertransaksi secara online atau nontunai.

Layanan dompet online Doku e-Wallet dinilai sesuai dengan kebutuhan mereka, yang biasanya memang belum memiliki kartu kredit atau enggan menggunakannya untuk bertransaksi online. Generasi millenial adalah anak-anak muda yang lahir dalam rentang waktu 1980-an hingga 2000.

"Millenial itu agent of change. Mereka memiliki gairah belanja yang besar, tapi biasanya tidak memiliki kartu kredit atau malas menggunakannya, sehinggi layanan seperti Doku pun menjadi pilihan bagi mereka," ungkap Ayu dalam sesi group interview dengan sejumlah media di kawasan Jakarta, Jumat (29/9/2017).

Doku melihat generasi millenial sebagai pengguna yang cukup loyal melakukan transaksi. Secara keseluruhan pengguna, rata-rata mengeluarkan uang berkisar Rp 200 - 300 ribu setiap kali transaksi di Doku e-Wallet.

Ke depan, Doku akan terus berusaha menumbuhkan jumlah penggunanya, termasuk generasi millenial. "Kami mulai sasar konsumen anak muda itu dari awal tahun depan, ke depan akan terus bertambah," ujarnya.

Lebih lanjut, Doku saat ini sudah memiliki 26 ribu merchant, termasuk dari segmen korporat, UKM, startup dan penjual online perorangan. "Sekarang ini banyak yang di bawah 30 tahun sudah menjadi entrepreneur dan ini juga menjadi salah satu target kami (merchant)," tambah Ayu.

Doku menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 30 persen setiap tahun. Pada tahun lalu, jumlah transaksi Doku naik lebih dari 50 persen dibandingkan sebelumnya. Doku mencatat pertumbuhan jumlah transaksi sebesar 68 persen selama Januari sampai akhir Mei 2017.

Ayu berharap jumlah pengguna juga akan turut tumbuh seiring dengan transaksi. "Biasanya pertumbuhan pengguna 200 hingga 300 ribuan setiap tahun," ungkap Ayu.

(Din/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.