Ambisi Tiongkok di Bidang Kecerdasan Buatan

Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok merilis rencana pengembangan kecerdasan buatan (AI) nasional pada hari Kamis (20/7/2017). Di dalam rencana itu tertuang ambisi Tiongkok untuk membangun teknologi terkemuka di dunia di tengah gesekan internasional yang meningkat sehubungan dengan penerapan kecerdasan buatan di sektor militer.

Nilai industri inti kecerdasan buatan di Tiongkok diprediksi akan melampaui 150 miliar yuan pada tahun 2020 dan 400 miliar yuan pada tahun 2025. Demikian diungkapkan Dewan Negara dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (21/7/2017).

"Situasi keamanan nasional dan persaingan internasional sangat kompleks ... Kita harus berinisiatif secara kuat dalam memahami tahap perkembangan baru untuk kecerdasan buatan dan menciptakan keunggulan kompetitif baru," katanya.

Rencana tersebut mengemuka karena saat ini Amerika Serikat siap untuk meningkatkan pengawasan investasi mereka, termasuk di bidang kecerdasan buatan, karena kekhawatiran bahwa negara-negara lain termasuk Tiongkok dapat mengakses teknologi militer mereka yang dinilai penting dan strategis.

Bisa dibilang, upaya Tiongkok mengikuti rencana pengembangan kecerdasan buatan nasional serupa dengan yang dikeluarkan oleh AS pada bulan Oktober 2016.

Rencana ini juga menunjukkan bagaimana Tiongkok berambisi menjadi pemimpin global di bidang ini dengan cara memperbaiki masalah yang ada, termasuk kekurangan chip komputer dan peralatan kelas atas, perangkat lunak, dan personel terlatih. Selain itu, disebutkan pula rencana strategis Tiongkok untuk memperkuat hubungan antara perusahaan swasta, badan penelitian, dan badan militer guna mempromosikan pengembangan bersama di bidang kecerdasan buatan.

(Why/Isk)

Tonton video menarik berikut ini: