Sukses

Telkomsel Siap Matikan Jaringan 2G di 2021

Operator seluler Telkomsel belum siap dengan ajakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk mematikan jaringan 2G.

Liputan6.com, Jakarta - Operator seluler Telkomsel belum siap dengan ajakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk mematikan jaringan 2G. Telkomsel memperkirakan baru bisa mematikan jaringan 2G mereka pada tahun 2021.

Hal ini sampaikan oleh Vice President Technology and System Telkomsel Ivan C Permana saat ditemui di sela acara Energizing Digital Economy yang digelar IndoTelko di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (15/12/2016).

"Prediksi kami (akan siap mematikan jaringan 2G) pada 2021, tapi harus ada plan-nya. Mulai dari sekarang apa yang harus dilakukan, baik dari sisi pemerintah mengedukasi masyarakat untuk menggunakan internet. Kemudian harus menyetop ponsel 2G dan melarang impornya," kata Ivan.

Ia mengatakan, hal ini perlu dilakukan mengingat sebuah ponsel punya masa pakai hingga lima tahun. Ivan mencontohkan dirinya memiliki sebuah ponsel 2G dan menggunakan selama dua tahun. Ponsel tersebut lalu dijualnya kepada orang lain dan dipakai dua tahun.

"Artinya kalau mau jaringan 2G mati, pemerintah dari tahun ini sudah memutuskan untuk menghentikan impor ponsel 2G supaya masyarakat tidak bisa membeli lagi. Jadi, ponsel 2G yang di pasaran pada 2021 nanti, pasti usianya sudah lima tahun ke atas. Masa iya masyarakat tidak ganti ponsel," jelasnya

Ivan mengatakan, penghentian pemakaian ponsel 2G harus dilakukan dari sisi masyarakat. "Sebab kami tidak bisa membujuk mereka yang memiliki ponsel 2G untuk berpindah ke 4G. Itukan terserah pada Anda (konsumen)," ujar Ivan.

Proses penghentian jaringan 2G tidak bisa dipaksakan dan membutuhkan waktu yang panjang. Sebab, jumlah pengguna jaringan 2G masih lebih banyak dibanding pengguna 3G dan 4G. Di Telkomsel sendiri, pelanggan 2G jumlahnya 65 persen dari total pelanggan. Bahkan, di Jakarta pun, kata Ivan, masih banyak yang menggunakan jaringan 2G.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan masyarakat masih dominan memakai jaringan 2G. Pertama adalah daya beli, seperti diketahui ponsel 4G dinilai lebih mahal dibanding ponsel 2G.

Kedua adalah kebutuhan. Menurutnya bagi masyarakat yang tinggal di luar kota besar, kebutuhan utamanya adalah panggilan suara dan pesan singkat, sementara internet dianggap bukanlah hal yang penting.

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini