Sukses

Mulai Mandiri, Samsung Akan Garap Sensor Sidik Jari?

Samsung kini mulai menggarap sensor dan chip sidik jarinya sendiri. Nantinya chip sidik jari ini bakal dipakai untuk smartphone mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung merupakan satu dari sekian pemain yang bergerak di industri semikonduktor perangkat mobile. Bahkan, kini perusahaan Korea Selatan ini sedang menggarap sensor dan chip sidik jari besutannya sendiri.

Sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari SamMobile, Minggu (13/11/2016), pemerhati industri percaya bahwa Samsung ingin mengambil 'sepotong kue' dari pasar sensor sidik jari. Tak cuma Samsung, beberapa perusahaan Korea Selatan lainnya juga melakukan hal yang sama, sehingga hal tersebut jadi alasan buat Samsung masuk ke bisnis tersebut.

Adapun divisi Samsung yang dipercaya untuk menggarap teknologi chip fingerprint sejak tahun lalu adalah Samsung Electronics System LSI. 

Bahkan, tampaknya Samsung bakal mulai mengkomersialkan chip fingerprint ini mulai tahun depan. Kabarnya, dalam jangka pendek, chip fingerprint ini akan dipasok untuk smartphone kelas low-end dan mid-end.

Setelah dinyatakan memenuhi persyaratan, barulah nanti chip sidik jari itu dipakai di smartphone premiumnya seperti seri Galaxy S dan Galaxy Note.

Tak hanya itu, rencananya chip tersebut akan dijual ke produsen smartphone lainnya. Saat ini, Samsung telah memasok segala komponen smartphone ke produsen lainnya. Sebut saja panel layar, prosesor, RAM ponsel, ruang penyimanan, dan lain-lain.

Saat ini, Samsung memasok sensor sidik jari untuk smartphone-nya dari Synaptics, perusahaan pembesut sensor sidik jari asal Amerika Serikat. Dengan memiliki divisi sensor sidik jari sendiri, biaya produksi bakal ditekan jadi lebih rendah.

Perusahaan sendiri akan mengembangkan chip-nya, sedangkan algoritmanya dari perusahaan Precise Biometrics di Swedia. Sementara modulnya akan bergantung dari CMOS image sensor industry. Untuk bisa berfungsi, sistem pengenalan sidik jari memang memerlukan tiga komponen tersebut.

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini