Sukses

Mahasiswa IPB Rancang Aplikasi Sensor Konten Porno

Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) merancang aplikasi pendeteksi konten porno untuk browser.

Liputan6.com, Bogor - Tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) merancang aplikasi extention (add-ons application) pendeteksi situs pornografi untuk browser. Aplikasi tersebut diberi nama Integrated Porn Autocensor (IPA) atau alat sensor konten porno.

Mereka adalah Ilham Satyabudi, Yuandri Trisaputra dan Gusti Bimo Marlawanto, yang merupakan mahasiswa dari Ilmu Komputer IPB.

Ilham Satyabudi selaku ketua tim mengatakan, kasus kejahatan seksual disertai pembunuhan sangat marak. Sebagian besar pelaku melakukan aksi kejahatan tersebut cenderung menonton film porno di internet.

"Selain itu, remaja dan bahkan anak di bawah umur sudah banyak yang menonton film porno di internet," sambungnya.

Kondisi ini yang melatarbelakangi ketiga mahasiswa Ilmu Komputer IPB membuat aplikasi untuk menyensor konten porno di internet.

"Kami melihat ini menjadi persoalan bangsa. Karenanya kami membuat aplikasi sensor konten porno ini," ujar Ilham, Rabu (8/6/2016) di IPB Baranangsiang.

Aplikasi IPA memiliki sensor khusus untuk mendeteksi konten berupa teks maupun gambar berbau porno di website.

Aplikasi berbasis Google extension dan Mozilla Firefox add-on ini dapat diunduh secara gratis melalui Chrome store atau Mozilla add-ons. Atau melalui Mozilla dan Chrome.

"Jika ada konten berupa teks atau gambar berbau pornografi, situs tersebut akan terdeteksi dengan sendirinya," papar Ilham.

Yuandri menambahkan, aplikasi ini baru bisa difungsikan pada laptop maupun komputer. Belum bisa digunakan pada smartphone. Selain itu, aplikasi ini hanya mampu menyensor konten berupa teks dan gambar. Belum sampai menyensor video.

"Untuk saat ini baru sebatas konten gambar dan teks," imbuh Yuandri.

Meski demikian, aplikasi ini mampu menyensor sebanyak 199 kata yang berbau pornografi. "Kalau gambar tentunya yang berbau pornografi akan kena sensor," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.