Sukses

Microsoft Bangun Data Center di Bawah Laut

Meski begitu, data center tersebut bukan yang terbaik dimiliki Microsoft. Kemampuan data center ini hanya setara dengan 300 PC desktop.

Liputan6.com, Redmond - Microsoft dilaporkan telah membangun data center di kawasan yang dianggap tidak biasa. Jika biasanya pusat kumpulan data dibangun di daratan bersuhu dingin, kali ini raksasa teknologi asal Redmond, Amerika Serikat tersebut berencana untuk menyimpan data centernya di dalam laut, tepatnya di bawah kawasan samudera pasifik.

Data center itu masuk ke dalam sebuah program yang dinamakan Project Natick. Seperti dilansir Engadget, Rabu (3/2/2016), Project Natick sudah 'tersimpan' di bawah laut samudera pasifik selama empat bulan.

Meski begitu, data center tersebut bukan yang terbaik dimiliki Microsoft. Mereka mengklaim, kemampuan data center ini hanya setara dengan 300 PC desktop. Perangkat itu ditujukan untuk penggunaan layanan komputasi awan (cloudcomputing).

Alasan Microsoft menenggelamkan data center-nya di bawah laut bukan semata-mata untuk show off. Perusahaan yang kini digawangi Satya Nadella tersebut menjelaskan bahwa jika data center yang dibangun di atas daratan bisa memanfaatkan tenaga surya atau angin, Project Natick justru bisa memanfaatkan tenaga air.

Biaya pendinginannya juga akan lebih murah, mengingat bangunan tersebut berada di bawah laut. Soal latensi dan kecepatan koneksi, Microsoft mengungkap bahwa data center ini lebih mudah ditemukan ketimbang di darat, karena hanya berjarak 120 mil dari laut.



Di samping semua yang telah dibeberkan Microsoft, mereka mengatakan harus masih mengembangkan konsep tersebut.

Microsoft berencana akan membangun data center yang 4 kali lebih besar dan 20 kali lebih kencang ketimbang Project Natick.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini