Sukses

Mobil Otonomos Baidu Mengaspal di Jalanan Beijing

Baidu mengumumkan bahwa mobil otonomos besutannya telah berhasil menavigasikan sebuah rute rumit melalui Beijing.

Liputan6.com, Jakarta - Baidu, yang disebut-sebut sebagai "Google Tiongkok", mengumumkan bahwa mobil otonomos besutannya telah berhasil menavigasikan sebuah rute rumit melalui Beijing.

Menurutnya, BMW 3-Series yang telah dimodifikasi mampu melaju sepanjang 18,6 mil di rute sekitar ibu kota, yang termasuk jalan raya pinggiran serta jalan raya utama. Mobil tersebut dapat berbelok ke kiri, kanan, dan putar balik, berubah jalur, melewati mobil lain, serta keluar-masuk jalan raya utama.

Kemampuan-kemampuan tersebut sebetulnya bukanlah hal baru lantaran Google dan perusahaan otomotif lainnya memang sudah menggarap proyek pada teknologi ini.

Akan tetapi, bagi Tiongkok ini adalah tonggak penting dan bukti bahwa Baidu merupakan penantang riil dalam kompetisi untuk membangun dan menghadirkan teknologi revolusioner pertamanya secara utuh.

Secara umum, ada dua pendekatan untuk mengembangkan teknologi ini: Para perusahaan otomotif memilih mobil biasa dan perlahan-lahan menambahkan fitur-fitur, seperti kemampuan untuk mengarahkan mobil itu sendiri di jalan raya.

Sementara Google bergerak lebih jauh, dengan sebuah mobil tanpa manusia yang akan mengendarainya. Mobil tersebut sepenuhnya mampu melaju dalam setiap situasi.

Adapun Baidu mengatakan, pihaknya mengambil cara ketiga, yaitu "Maju secara bertahap melalui lingkungan yang berbeda, daripada melalui tingkat mengemudi otonomos yang berbeda".

Lebih lanjut, perusahaan yang didirikan pada tahun 2000 tersebut tengah bekerja pada kendaraan yang sepenuhnya otonom, namun akan "dibatasi" secara geografis, seperti sebuah bus yang melalui rute yang sama setiap hari. Membatasi rute berarti membatasi tantangan kendaraan akan hadapi.

Layanan semacam itu tergantung pada peta yang sangat terperinci, mencakup hal-hal seperti lokasi penanda jalur dan trotoar yang tepat, ketinggian lampu lalu lintas, dan apa yang setiap rambu lalu lintas tampilkan.

Gagasannya adalah jika informasinya sudah tersedia (pre-loaded), kendaraan bisa berfokus pada daya komputasi dan sensornya terhadap hambatan seperti pejalan kaki dan mobil lainnya.

Sama seperti Google, Baidu membuat petanya sendiri. Ia mengatakan bahwa dalam waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan, mayoritas jalan raya di Tiongkok dapat dipetakan ke tingkat detail. Demikian dikutip dari Wired, Kamis (10/12/2015).

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini