Sukses

Apple Minta Maaf Usai Usir Orang Kulit Hitam dari Tokonya

Apple meminta maaf karena telah mengusir beberapa pelajar kulit hitam dari salah satu toko Apple di Melbourne, Australia.

Liputan6.com, Melbourne - Apple meminta maaf kepada beberapa pelajar berkulit hitam karena telah mengusir mereka dari salah satu toko Apple di Melbourne, Australia. Kejadian ini mendapat sorotan setelah video pengusiran tersebut diunggah di jejaring sosial Facebook dengan caption 'Simply Racism'.

Ya, Apple dituduh telah melakukan aksi rasisme saat salah satu pegawai Apple Store di Melbourne, Australia, mengusir mereka. Pasalnya ada pelanggan lain yang mencurigai mereka sebagai pencuri.

Dalam video tersebut terdengar salah seorang staf Apple Store di Melbourne mengatakan: "Orang-orang ini khawatir akan kehadiran kalian di toko kami. Mereka khawatir kalian mungkin akan mencuri sesuatu." 

"Mengapa kami mencuri sesuatu?" tanya salah satu remaja.

"Diskusi selesai. Saya minta kalian meninggalkan toko kami," jawab staf Apple Store yang tidak disebutkan namanya tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh CBC News, Jumat (13/11/2015).

Keenam remaja tersebut merupakan pelajar kelas 10 di Maribyrnong College dan merupakan keturunan dari Timur Tengah dan Afrika. Salah satu remaja ternyata sempat merekam aksi percakapan saat pengusiran terjadi. Ia lalu mengunggah videonya ke Facebook.



Kepala sekolah, Nick Scott, mencoba mencari tahu apa yang terjadi dan mengajak berbicara para siswa tentang insiden itu. Scott lalu menghubungi toko Apple dan meminta agar murid-muridnya bisa berbicara dengan manajer toko untuk mendapat kejelasan. Pada Rabu kemarin, mereka pun bertemu. Manajer toko meminta maaf dan meyakinkan bahwa mereka diterima di toko tersebut.

"Apa yang dilakukan anak-anak itu di Apple Store sama dengan yang dilakukan anak-anak lain di toko Apple, yang mengagumi perangkat keren, memainkannya, mengambil foto satu sama lain," kata Scott.

Apple pada hari ini juga telah mengeluarkan pernyataan maafnya kepada pengunjung tersebut. "Kami telah mengetahui rincian situasinya dan kami mohon maaf kepada pelanggan yang terlibat," kata Apple.

Apple juga mengatakan, "Inklusi dan keragaman adalah salah satu dari nilai-nilai inti Apple. Kami menjunjung kesetaraan untuk semua orang, terlepas dari ras, usia, jenis kelamin, identitas gender, etnis, agama atau orientasi seksual. Itu berlaku di seluruh perusahaan kami, di seluruh dunia tanpa pengecualian."

Menurut Scott, para remaja itu menduga mereka dijadikan kambing hitam karena warna kulit mereka.

(Dew)*

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini