Sukses

Vidio.com, Social Video Sharing Terbesar di Indonesia

Platform video pertama di Indonesia ini ingin mempopulerkan user Indonesia sebagai content creator video.

Liputan6.com, Jakarta - Vidio.com bisa dibilang sebagai platform video pertama di Indonesia yang menghadirkan ragam konten video unik dan menarik. Namun, apa bedanya platform video ini dengan platform video lainnya seperti YouTube?

Agung Binarko, Senior Product Development Manager Vidio.com, mengatakan platform Vidio.com justru ingin mengangkat dan mempopulerkan user Indonesia sebagai content creator, dimana mereka dapat merekam video dan mengunggahnya kapanpun dan dimanapun.

Bahkan, konten Vidio.com sangat beragam dengan skema User Generated Content, user dibebaskan untuk meng-upload beragam konten video dari desktop maupun mobile.

Agung menambahkan bahwa saat ini, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan video sebagai sarana sosial, anak muda Indonesia memiliki potensi untuk berkreasi dengan meng-upload video. Namun, sayangnya mereka masih menggunakan platform yang bukan made in Indonesia seperti YouTube.

"Kalau mencari konten di YouTube agak susah, malah tercampur aduk dengan konten negara lain dan tidak tersentralisasi. Vidio.com justru ingin mengangkat dan mempopulerkan user Indonesia sebagai content creator, maka dibutuhkan wadah online seperti Vidio.com," ungkap Agung yang ditemui tim Tekno Liputan.com, Rabu (8/7/2015).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Vidio.com berbeda dengan YouTube. "Meskipun memang sama-sama platform video, Vidio.com memiliki sistem yang berbeda dengan YouTube," jelas Agung.

Vidio.com memberdayakan kontes sebagai salah satu fitur yang mampu menyaring user-nya untuk berkarya, selain itu terdapat fitur sosial seperti notifikasi hadir di Vidio.com sehingga praktis untuk digunakan. Inilah yang menjadikan Vidio.com sebagai social video sharing terbesar di Indonesia.

Agung Binarko, Senior Product Development Manager PT. Kreatif Media Karya (Liputan6.com/ Iskandar)

Agung juga mengungkap strategi Vidio.com yakni dengan memanfaatkan kontes. Kontes yang diadakan dapat menjadi wadah untuk mempopulerkan user, nantinya Vidio.com akan menghadirkan sistem kontes yang berintegrasi dengan platform lain.

Kurang lebih terdapat beberapa kontes yang sudah diadakan oleh Vidio.com, mulai kontes musik, kontes video bumper, kontes presenter hingga kontes videofy.

"Sistem kontes diadakan frequently dan berhadiah menarik ratusan juta. Dengan adanya platform Vidio.com, para user nantinya tinggal ikut kontes langsung dimanapun. Contohnya bisa saja rekam video di kamar mereka, nyanyi-nyanyi dan langsung upload ke Vidio.com," lanjut Agung.

Vidio.com baru berdiri sejak Oktober 2014. Saat ini, platform video tersebut sudah bekerjasama dengan beberapa media, bahkan bekerjasama dengan label musik seperti Warner Music Indonesia, Aquarius dan BCA.

Dengan menyasar target usia 17-35 tahun, platform video ini diklaim sudah menggandeng 200.000 user sampai sejauh ini. Soal target, Agung mengungkap bahwa Vidio.com belum memiliki target user, namun justru lebih berfokus ke target video views dengan total lebih dari 7 juta video ditonton tiap bulannya.

Agung menambahkan bahwa nantinya Vidio.com juga akan menghadirkan aplikasi mobile untuk Android. Ke depannya, Vidio.com juga akan berencana akan merilis aplikasi untuk iOS. Baru-baru ini Vidio.com juga menjadi official broadcast partner di ajang Sea Games 2015.

(jek/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.