Sukses

Siksa Ratusan Kucing, Staf Bank Syariah Ini Dicekal Netizen

Menanggapi petisi tersebut, Corporate Secretary Bank Syariah Mandiri (BSM) Dian Faqihdien Suzabar menuliskan permintaan maaf.

Liputan6.com, Jakarta - Dengan bangga, seorang pria bernama Ony mengaku di media sosial bahwa ia telah membunuh ratusan kucing. Geram atas perilaku pria tersebut, lebih dari 30 ribu netizen menyuarakan penolakannya lewat petisi di Change.org untuk meminta tindakan tegas pihak berwenang.

Petisi yang dibuat oleh Surabaya-Sidoarjo Koalisi Kucing Domestik itu ditujukan kepada Kapolresta Sidoarjo AKBP Anggoro Sukartono dan Bank Syariah Mandiri KCP Sidoarjo, tempat dimana Ony bekerja, meminta agar yang bersangkutan dikenai sanksi. 

Menanggapi petisi tersebut, Corporate Secretary Bank Syariah Mandiri (BSM) Dian Faqihdien Suzabar menuliskan permintaan maaf dan menyesali pernyataan yang dilontarkan karyawan KCP Sepanjang Sidoarjo tersebut.

“Manajemen Bank Syariah Mandiri memohon maaf dan menyesali pernyataan yang dilontarkan karyawan KCP Sepanjang Sidoarjo di media social yang telah menimbulkan ketidaknyamanan. Manajemen telah menindak tegas yang bersangkutan sesuai ketentuan Perusahaan," tulis Dian di laman Change.org.

Petisi online terkait kasus penyiksaan ratusan kucing (change.org)

"Pernyataan yang dilontarkan murni berasal dari pribadi yang bersangkutan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut Perusahaan. Terkait apa yang disampaikan di media sosial, yang bersangkutan juga telah menyatakan permohonan maaf secara terbuka,” sambungnya.

Pantau tim Tekno Liputan6.com, Kamis (2/7/2015), saat ini ada sekitar 30.258 netizen yang menandatangani petisi ini, dengan target 35.000 tanda tangan.

Banyak komentar pedas terlontar dari sejumlah netizen yang tidak menyukai perbuatan Ony. “Ngeri..Kalo aksi sadis macam gini tidak mendapatkan penanganan yang serius..,” tulis Maria Sylvanie Tandjung dari Batu, Malang, salah seorang penandatangan petisi.

Sementara itu, Herry Presetyo, penandatangan yang lain mengatakan, “Kekejian ini hrs dihentikan karena bila dibiarkan bisa saja berkembang menjadi psikopat yang korbannya tidak lagi hewan, tetapi manusia.”

(isk/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini