Sukses

Potensi Terlalu Besar, Indosat Rela Berbagi Pasar Uang Digital

Industri uang digital sedang mendapat perhatian besar, baik dari kalangan perbankan maupun operator telekomunikasi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Industri uang digital sedang mendapat perhatian besar, baik dari kalangan perbankan maupun operator telekomunikasi di Indonesia.

Demi mendorong penetrasi industri uang digital, Bank Mandiri bersama Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat memutuskan untuk berkolaborasi membuat konsorsium penyedia uang digital dalam 'Rekening Hape'.

Besarnya potensi pasar di industri uang digital disebutkan menjadi alasan kolaborasi tersebut. Disebutkan Bank Mandiri, sekitar 120 juta masyarakat Indonesia belum tersentuh layanan perbankan yang bisa digarap sebagai pengguna layanan uang digital yang disediakan bank maupun operator telekomunikasi.

Angka potensi pasar yang mencapai hampir separuh jumlah populasi penduduk Indonesia tersebut rupanya cukup menggiurkan untuk digarap serius secara bersama-sama.

Indosat sebagai operator yang bergabung dalam konsorsium layanan uang digital bernama 'Rekening Hape' menyebutkan kekuatan yang digabungkan oleh tiga operator bersama Bank Mandiri masih belum cukup untuk menggarap industri uang digital di Tanah Air.

"Jumlah masyarakat Indonesia yang masih belum menggunakan rekening bank maupun uang digital itu masih sangat besar, sekitar 120 juta dari 250 jutaan penduduk Indonesia. Bahkan, kalaupun semua operator telekomunikasi bergabung sekalipun masih terlalu besar ceruk pasar yang bisa diambil," ungkap Randy Pangalila, Group Head Mobile Financial Services Indosat.

Randy Pangalila, Group Head Mobile Financial Services Indosat (Denny Mahardy/ Liputan6.com)

Potensi yang besar itu membuat Indosat menyebutkan pihaknya berharap akan semakin banyak perusahaan yang bergabung dalam konsorsium di Rekening Hape.

Tak hanya lewat Rekening Hape, Indosat mengklaim perusahaannya membuka peluang kerjasama dengan bank atau lembaga lain yang memiliki visi yang sama dalam mengembangkan industri uang digital.

"Kita sangat terbuka untuk bekerjasama dengan pihak, baik bank maupun operator lain yang memiliki visi yang sama di industri uang digital. Pasarnya masih sangat besar, tapi belum tergarap maksimal. Jadi yang harus kita lakukan ialah mendongkrak penetrasi penggunaannya dulu supaya pasarnya matang," tambah Randy di Plaza Mandiri, Jakarta.

Indosat sendiri mengaku saat ini telah sukses menjadi penyedia layanan uang digital terbesar kedua di Indonesia lewat layanan Indosat Dompetku.

Layanan ini telah mengantongi 1,5 jutaan pengguna di seluruh Indonesia, yang mana menghasilkan transaksi  110 ribu setiap harinya di berbagai mitra yang menerima transaksi pembayaran bagi pengguna Dompetku.

(den/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini