Sukses

Kelas Menengah di Indonesia Makin Makmur, Gadget Makin Laris

'Mulai dari tahun ini akan terjadi ledakan ekonomi yang disebut sebagai middle class revolution,' kata Tommy Wattimena, CEO PT Smart Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun 2015 diyakini akan menjadi salah satu momen penting dalam catatan ekonomi di Indonesia. Pada tahun ini diperkirakan akan dimulainya sebuah fase revolusi ekonomi secara besar-besaran di tengah masyarakat Indonesia.

"Mulai dari tahun ini akan terjadi ledakan ekonomi yang disebut sebagai middle class revolution. Di fase ini akan ada 70 juta orang di kelas menengah yang naik kelas, berdasarkan terminologi umum kelas menengah itu memiliki pendapatan sekitar Rp 2 jutaan," kata Tommy Wattimena, CEO PT Smart Tbk.

Perubahan itu disebutkan akan  mendorong perubahan gaya hidup masyarakat ke arah digital dalam jumlah besar. Tommy menyebutkan hal tersebut akan membuat angka adopsi perangkat smartphone dan tablet serta akses internet bakalan melonjak secara drastis.

Dirinya juga menjelaskan bagaimana dunia iklan bisa memanfaatkan berbagai fitur yang ada di industri mobile maupun telekomunikasi untuk bisa menyampaikan iklan secara lebih tepat sasaran dengan cara yang unik.

"Lewat perangkat mobile dan layananan telekomunikasi kita bisa tahu penggunanya umur berapa, kerjanya apa, hobinya apa, lokasinya dimana bahkan apa yang sedang dibutuhkannya lewat informasi yang biasa diakses lewat internet," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dilansir Kementerian Komunikasi dan Informatika, hingga saat ini Indonesia memiliki pengguna internet sekitar 78 jutaan. Jumlah itu masih akan terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya perangkat komputer dan gadget murah yang beredar di Tanah Air.

"Pengguna internet yang semakin banyak bisa jadi peluang bagi pelaku industri digital untuk mendapatkan pendapatan secara optimal. Sekarang kita sedang bersama-sama melakukan usaha untuk mencapai hal itu," ungkap Edi Taslim, Ketua Asosiasi Digital Indonesia (IDA) pada acara ID-CONNECT yang berlangsung di Jakarta.

(den/dhi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.