Sukses

Pemerintah China Tuding Situs AS Sebarkan Konten Negatif

Perusahaan AS kena jaring pemerintah China yang melakukan bersih-bersih konten di internet.

Liputan6.com, China - Regulator internet China kembali melakukan langkah keras dengan alasan mengamankan dunia digital di negaranya. Kali ini, negara itu menyasar sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang terdaftar di bursa China, NetEase Inc.

Pemerintah Tiongkok menuding situs tersebut telah menyebarkan rumor dan konten berbau pornografi. Kedua konten tersebut masuk dalam daftar larangan keras dan konten negatif di China.

Regulator China sebelumnya juga pernah menjatuhkan sanksi dan juga denda kepada perusahaan yang dituding menyebarkan konten pornografi dan kekerasan. Kementerian Kebudayaan Tiongkok pada bulan Desember 2014 lalu menghukum 11 perusahaan internet, termasuk Tencent Holdings Ltd dan Baidu Inc.

Mengutip laman Reuters, Tiongkok meluncurkan kampanye anti-pornografi pada bulan April lalu sebagai bagian dari upaya memperluas pengamanan dan pembersihan internet dari berbagai konten yang dianggap tidak sesuai dengan ketentuan negara.

Pembatasan kebebasan berekspresi online di Tiongkok semakin diperketat di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping sejak awal 2013 lalu. Ia juga memimpin langsung badan Central Leading Group for Cyberspace Affairs yang bertujuan menjadikan China kuat di dunia maya.

Dalam keterangan resmi yang dimuat di situs resminya, The Cyberspace Administrasi China (CAC) menyebutkan bahwa NetEase harus meningkatkan manajemen internalnya. Jika tak dilakukan, perusahaan itu akan menghadapi hukuman termasuk penghentian layanan berita online yang disediakannya.

Terkait pernyataan dari lembaga pemerintah China itu, NetEase disebutkan masih belum bisa dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Pemerintah Tiongkok memang sedang ketat mengatur soal konten di China. Bulan Mei tahun lalu misalnya, Sina didenda 5,1 juta yuan oleh otoritas Beijing karena dianggap 'membiarkan konten tidak sehat dan tidak senonoh' pada website yang mereka sediakan.

(den/dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini