Sukses

Tarif Layanan Data Akan Dinaikkan?

Presiden Direktur & CEO Indosat, Alexander Rusli, mengajak para operator seluler untuk menaikkan harga layanan data.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) Indosat, Alexander Rusli, mengajak para operator seluler untuk menaikkan harga layanan data. Menurutnya, kenaikan harga data bisa memberikan efek positif terhadap pertumbuhan industri.

Alex menuturkan bahwa target pertumbuhan pendapatan industri sebesar 6-7 persen yang dicanangkan untuk tahun ini, ternyata tidak tercapai. Perang harga data menjadi salah satu pemicunya.

"Pertumbuhan pendapatan industri seluler hanya berkisar 4 - 4,5 persen, tidak sesuai dengan target. Salah satu alasannya karena tahun lalu orang berpikir harga data per kilobyte akan dua kali lebih tinggi daripada tahun ini, tapi yang terjadi justru perang harga data," jelas Alex di Grand Indonesia.

Untuk di Indosat sendiri, sambungnya, pertumbuhannya diprediksi hanya berkisar 1-1,5 persen. Salah satu pemicu disebabkan proses modernisasi jaringan yang memakan waktu.

Persoalan harga data, sambungnya, menjadi permasalahan bersama di dalam industri seluler. Oleh karena itu, Alex mengajak para pemain industri untuk bersama-sama menaikkan harga data. Namun dengan catatan, tidak ada kongkalikong dan tidak merugikan konsumen.

Namun jika kata sepakat tidak tercapai, Alex mengatakan ada opsi kedua yaitu meminta pemerintah untuk membuat floor price. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Telekomunikai Seluler Indonesia (ATSI) itu memaparkan bahwa para anggota ATSI sudah menghadap ke Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, membahas wacana kenaikan harga tersebut.

Kendati tak keberatan, tapi menurut penuturan Alex, Rudiantara ingin para operator terlebih dahulu secara bersama menentukan harga yang pas dan tidak merugikan konsumen.

"Kami diberikan waktu untuk menaikkan harga. Yang jelas di kuartal dua dan tiga tahun ini, Indosat sudah menaikkan harga per kilobyte, kita berharap di kuartal empat ini bisa naik lagi sedikit," ungkap Alex.

Selain itu, Alex dalam kesempatan yang sama juga menyinggung soal harga layanan data jaringan 4G Long Term Evolution (LTE). Di beberapa negara terdapat perbedaan harga antara layanan 3G dan 4G, tapi untuk Indonesia tetap sama.

"Di beberapa negara memang ada yang dibedakan, tapi harga data antara 4G dan 3G di Indonesia tetap sama karena market juga inginnya seperti itu," jelasnya.

(din/isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.