Sukses

Jualo.com Siap Bersaing di Pasar e-Commerce Indonesia

Jualo.com mengaku optimis bisa berkembang dan bersaing dengan para pemain lainnya yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Belanja online mulai menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Tren anyar tersebut mendorong munculnya berbagai situs transaksi online atau e-Commerce yang menyasar para pengguna internet di Tanah Air.

Nama domain Jualo.com hadir ke pasar transaksi online Indonesia sebagai lapak baru bagi netizen. Situs anyar ini bergerak seperti pasar terbuka layaknya Berniaga.com atau Tokobagus.com yang telah berubah menjadi Olx.com. 

Tak jauh berbeda dengan beberapa situs lapak online yang ada di Tanah Air, Jualo.com mengajak orang untuk memasarkan barang bekas miliknya supaya bisa menjadi pemasukkan kembali.

Meski terbilang sebagai pemain baru, Jualo.com mengaku optimis bisa berkembang dan bersaing dengan para pemain lainnya yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia.

Chaim Fetter, CEO dan Founder Jualo.com mengaku memiliki trik dan strategi khusus dalam menjalankan bisnisnya agar bisa mendapat perhatian dari pengguna internet Tanah Air.

"Kebanyakan situs jual beli berusaha untuk memanjakan para penjual tapi mengabaikan pembelinya, Jualo.com berpikir terbalik untuk lebih memfasilitasi para pembeli karena sebenarnya uang ada di tangan mereka," ungkap Chaim saat mengobrol santai bersama tim Tekno Liputan6.com.

Chaim mengaku, perusahaannya telah menyediakan berbagai fitur yang memberikan kemudahan lebih bagi para penggunanya daripada situs sejenis lainnya. Fitur pendeteksi lokasi dan pengaduan cepat tanggap diklaim menjadi beberapa kelebihan yang ada di Jualo.com.

"Pembeli bisa menemukan barang yang dicarinya dari para penjual yang ada di sekitarnya supaya proses transaksi lebih mudah. Kita juga pantau para penjual dan pembeli secara aktif. Kalau ada laporan pengguna yang nakal kita akan sanksi, kalau perlu kita delete akunnya, blokir alamat email, dan nomor teleponnya juga," tambah Chaim.

Saat ini, Jualo.com dijalankan oleh empat orang awak termasuk Chaim. Pria asal Belanda itu mengklaim jumlah awak yang ramping merupakan salah satu strategi perusahaannya agar bisa berkembang lebih pesat dengan alokasi modal lebih efisien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini