Sukses

Kabel Serat Optik Google Jadi Korban Gigitan Hiu

Google akan berusaha keras untuk memperkuat beberapa kabel data bawah laut miliknya setelah diserang sekelompok hiu.

Liputan6.com, Google akan berusaha keras untuk memperkuat beberapa kabel data bawah laut miliknya setelah diserang sekelompok hiu. Kabel serat optik yang membawa lalu lintas internet di seluruh dunia itu kini telah dilindungi oleh serangkaian lapisan agar terlindung dari gerakan yang bisa mematahkan serat kaca.

Seorang manajer produk cloud dari Google mengatakan bahwa pihaknya telah bermitra dengan beberapa perusahaan di seluruh Pasifik untuk memperkuat kabel optik miliknya dengan lapisan Kevlar yang biasa digunakan pada rompi anti peluru.

Video berdurasi 1 menit 21 detik di bawah ini menunjukkan seekor hiu yang terlihat bingung ketika menggigit kabel. Seringnya hiu menggigit kabel bawah laut disebut karena hewan mamalia itu tertarik dengan medan magnet yang tercipta dari tegangan tinggi yang ada di kabel.

Sejumlah kabel serat optik milik Google itu diketahui sebagai jalur internet di seluruh benua, dalam hal ini seluruh Pasifik, dan merupakan tulang punggung (backbone) dari internet.

Setiap kabel yang terbuat dari serat optik memiliki tekstur yang halus, namun dapat mengirimkan data sampai dengan sekitar 1 Gigabit per detik atau sekitar 100 kali lebih cepat dari kabel tembaga.

Menurut yang dilansir Guardian, Jumat (15/8/2014), setiap kabel serat membutuhkan daya untuk mengirim sinyal untuk repeater optik yang ditempatkan di sepanjang kabel guna memperkuat sinyal sejauh 100 km.

Kebanyakan kabel yang ada telah dilindungi secara khusus untuk mencegah transmisi listrik di luar lapisan pelindung. Untuk itu Google harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar guna melindungi infrastruktur bawah laut mereka.

Rute Atlantik dilaporkan membutuhkan lebih dari 50 perbaikan setiap tahunnya, yang mana kerap rusak akibat berbagai hal termasuk kapal pukat ikan, jangkar, gempa bumi, dan tekanan air di dalam laut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini