Sukses

Ponsel Antisadap Siap Meluncur, Siapa Targetnya?

Dibanderol dengan harga tak murah, siapa saja yang bakal disasar ponsel berfitur keamanan tinggi itu?

Liputan6.com, Jakarta - Ponsel pintar antisadap bernama Blackphone yang dibuat untuk melindungi privasi penggunanya dikabarkan sudah siap dikirimkan. Dibanderol dengan harga yang tak begitu murah, US$ 629 atau Rp 6,8 jutaan siapa target pengguna ponsel ini? 

Blackphone diklaim pembuatnya sebagai perangkat yang mampu mengamankan data dan keamanannya dari eksploitasi pihak lain. Para pengguna di kalangan pemerintahan, korporasi maupun personal yang merasa keamanan datanya sangat penting adalah target handset ini.

"Ada pasar di luar sana orang-orang atau lembaga yang ingin mengakses perangkat yang diasumsikan memiliki kemampuan pembatasan seperti lembaga pemerintah atau korporasi," ungkap Toby Weir-Jones, Chief Executive SG Technologies seperti dilansir TechCrunch.

SGB Technologies selaku pembuat Blackphone berbasis di Swiss dan memiliki kantor perwakilan Amerika Serikat di Washington DC. SGB Technologies merupakan perusahaan patungan dari spesialis kriptografi Circles Silent dan vendor ponsel Spanyol, Geeksphone.



Blackphone dipersenjatai layar sebesar 4,7-inci dengan resolusi 720 piksel. Di dapur pacunya terdapat prosesor quad-core 2GHz Tegra 4i dipadu RAM 1 GB, kapasitas penyimpanan internal 16 GB yang bisa diperbesar pakai kartu microSD serta kamera 8 MP.

Smartphone yang disebut juga sebagai 'Snowden Phone' tersebut berjalan di atas platform PrivatOS, sebuah sistem operasi berbasis Android 4.4 KitKat yang telah dilengkapi berbagai fitur keamanan tambahan.

Fitur Security Center di Blackphone membuat 'smartphone aman' ini mampu memblokir aplikasi yang berpotensi untuk mengeksploitasi informasi tertentu dari ponsel. Ada juga aplikasi Silent Text yang bisa dipakai mengirim pesan singkat secara enkripsi serta Silent Phone untuk melakukan panggilan telepon terenkripsi.

Blackphone dapat pula memberikan informasi palsu ke pihak lain yang berniat jahat. Ketika terdapat aplikasi berusaha meminta akses informasi ke ponsel Anda, ponsel ini bakalan mengecohnya dengan memberi data informasi palsu. Bila penggunanya ingin berselancar di dunia maya secara anonim bisa memakai fitur Virtual Private Network (VPN) yang juga hadi di dalamnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini