Sukses

China Bungkam Semua Layanan Chatting di Negaranya

Aksi ini dilakukan karena ada yang memanfaatkan layanan pesan instan untuk mendistribusikan informasi ilegal dan berbahaya.

Liputan6.com, China - Pihak berwenang China meluncurkan kampanye untuk memberantas penyalahgunaan layanan pesan instan. Aksi ini dilakukan karena ada pengguna yang memanfaatkan layanan itu untuk mendistribusikan informasi ilegal dan berbahaya, sehingga dianggap bisa merusak kepentingan umum.

State Internet Information Office (SIIO) mengatakan beberapa tersangka sudah berhasil ditangkap dalam operasi anti-teror yang digelar baru-baru ini. Mereka kedapatan berbagi informasi cara membuat bahan peledak melalui layanan chatting dan pesan teks.

Aplikasi pesan instan saat ini memang sangat populer di China. Salah satu yang terbesar adalah WeChat, dengan jumlah pengguna mencapai lebih dari 800 juta.

Selama beberapa tahun terakhir ini, platform media sosial banyak dipakai kalangan pengguna internet di China untuk menyuarakan pendapat mereka dan berbagi informasi tanpa filter. Namun, hal ini membuat pemerintah khawatir sehingga pihak berwenang memutuskan untuk meningkatkan pengawasan dan sensor.

China bahkan telah memperkenalkan undang-undang yang memungkinkan pemerintah untuk memenjarakan para pengguna microblogging, dan puluhan orang ditangkap tahun lalu karena undang-undang ini. Walhasil, banyak pengguna yang meninggalkan platform media sosial dan beralih ke layanan mobile messaging.

Menurut kantor berita pemerintah China, Xinhua, kampanye ini akan menyasar account publik pada layanan pesan instan, yang dapat menyebarkan informasi dalam skala besar dan memobilisasi para pengikut.

Kampanye ini akan berjalan satu (1) bulan. Tujuannya menindak rumor dan informasi yang berkaitan dengan kekerasan, terorisme dan penyebaran pornografi. Mereka yang menggunakan layanan pesan instan untuk penipuan juga akan menjadi target.

"Kami dengan tegas akan melawan infiltrasi dari kekuatan musuh di dalam dan di luar negeri," demikian dilaporkan Xinhua, dan dikutip dari BBC.

Tujuh perusahaan yang menyediakan layanan pesan instan di China, termasuk WeChat, Momo, Mi Talk dan Yixin, kabarnya telah sepakat bekerjasama dengan pihak berwenang dan meluncurkan layanan inspeksi internal. Para penyedia layanan pesan instan akan dimintai pertanggungjawaban jika mereka tidak memenuhi kewajiban.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.