Sukses

Cyberbully Tak Pandang Korban, Ini Cara Menghindarinya

Cyberbully tak memandang korban, mulai dari anak-anak hingga dewasa, serta laki-laki dan perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Istilah cyberbully makin banyak terdengar di tengah meningkatnya penggunaan internet saat ini. Cyberbully adalah perilaku yang melecehkan atau merendahkan pihak lain di dunia maya.

Contoh kasusnya pun bermacam-macam, seperti hujatan dan tekanan yang dialamatkan kepada seseorang karena sebuah alasan khusus. Cyberbully tak memandang korban, mulai dari anak-anak hingga dewasa, serta laki-laki dan perempuan.

Tentu kegiatan berselancar di dunia maya akan lebih menyenangkan tanpa cyberbully. Berikut tips yang bisa diikuti untuk melindungi diri dari cyberbully, seperti dilansir Marbellafamilyfun, Sabtu (31/5/2014).

1. Jangan menanggapi dengan emosi
Ini adalah cara terbaik untuk menjauh dari cyberbully. Pikirkan terlebih dahulu tentang isi pesan yang akan dikirim. Pesan spontan dan emosional bisa menjadi menyerang dan menyakiti orang lain. Pesan kemarahan, yang mengancam dan menyakiti orang lain bisa menjadikan Anda seorang pelaku cyberbully.

Sebaliknya, jika Anda menerima pesan yang provokatif dari seseorang, jangan ditanggapi. Karena respon Anda adalah yang diinginkan para pelaku cyberbully. Dengan menolak membalas kecaman di dunia maya, membuktikan bahwa Anda memiliki kekuatan ketimbang menanggapi pesan mereka.

2. Jangan buka pesan dari orang asing
Seperti yang selalu dikatakan orang tua, 'jangan berbicara dengan orang asing di jalan.' Maka hal yang sama juga diimplementasikan ke dalam komunikasi online.

Jika Anda tidak mengenal si pengirim pesan, maka tak peduli seberapa besar rasa penasaran, sebaiknya jangan langsung membuka pesan tersebut.

Bukan hanya pesan tersebut bisa berisi hal yang mengganggu, tapi bisa juga virus. Jika Anda bingung, maka bisa bertanya ke orangtua atau orang dewasa lainnya.

3. Periksa ulang isi pesan
Karena tidak ada nada suara dalam pesan teks, orang-orang bisa salah mengerti tujuan Anda. Sebaiknya hindari menggunakan singkatan atau akronim.

Baca ulang pesan dan jika merasa dibutuhkan penjelasan, Anda bisa menambahkan emoticon atau kata-kata berbeda untuk mempertegas isi pesan.

Jika tanpa sengaja menyakiti hati seseorang, segeralah minta maaf dan memberikan penjelasan. Tindakan ini bisa mencegah seseorang menjadi pelaku cyberbully karena merasa dirugikan.

4. Hati-hati memilih topik pembicaraan
Kita semua memiliki opini terhadap berbagai hal, tapi ada beberapa di antaranya yang harus diwaspadai. Ingatlah selalu internet adalah global dan berisi berbagai macam budaya, jenis kelamin, serta umur.

Karena itu, pikirkan terlebih dahulu sebelum memberikan opini. Misalnya, ada satu hal yang dianggap biasa di Amerika Serikat (AS), tapi tabu jika dibicarakan di Tiongkok, Australia, atau negara-negara lain. Anda harus menghormati orang lain, terutama ketika terlibat dalam diskusi topik kontroversial seperti agama, politik, jenis kelamin, atau perang.

Orang-orang bisa menjadi sangat emosional ketika membicarakan isu-isu sensitif tersebut. Jangan pernah mencoba menyakiti seseorang di dunia maya dalam menyampaikan pendapat. Karena hal itu tidak akan berhasil, sehingga bisa saja menimbulkan bahaya, termasuk cyberbully.

5. Jangan bicarakan hal pribadi
Jika ingin membicarakan hal bersifat pribadi, sebaiknya sampaikan secara langsung atau melalui telepon. Anda bisa saja salah kirim pesan, kemudian isi pesan tersebut digunakan untuk menyerang Anda di media internet.

Jika ada hal yang dapat merusak reputasi Anda, termasuk cyberbully atau bahkan pedofil, maka Anda harus bertindak. Sebaiknya jika Anda diserang di dunia maya, jangan pernah menghapus bukti-buktinya. Semakin banyak bukti, maka besar kesempatan untuk menghentikan cyberbully.

Simpan bukti-bukti tersebut dan tunjukkan kepada orang dewasa. Polisi dan penyedia layanan internet bisa menggunakan pesan-pesan serangan cyber itu sebagai alasan untuk memblokir dan membawa kasus tersebut ke meja hijau.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.