Sukses

Terungkap, Biaya Komponen Google Glass Cuma Rp 900 Ribuan

Total biaya kompnen untuk merakit Google Glass diperkirakan US$ 80 (sekitar Rp 920 ribuan), harga pasarannya US$ 1.500 (sekitar Rp 17 juta).

Liputan6.com, Kacamata pintar Google Glass memang belum dipasarkan secara massal di seluruh negara. Saat ini baru developer dan sejumlah konsumen di Amerika Serikat (AS) saja yang bisa mendapatkan Google Glass melalui program "Explorers". Google Glass saat ini dipasarkan dengan harga US$ 1.500 (sekitar Rp 17 jutaan).

Google Glass merupakan perangkat wearable device yang futuristik dengan menawarkan beragam fitur keren. Kacamata ini dilengkapi layar yang dapat menampilkan berbagai informasi dan dilengkapi kamera secara built-in.

Namun Teardown.com dari Tech Insight yang kerap menganalisis gadget-gadget baru mengungkap bahwa total biaya material untuk merakit satu unit Google Glass diperkirakan hanya US$ 80 (sekitar Rp 920 ribuan).  

Biaya itu hanya perkiraan kasar saja yang dilihat dari harga setiap komponen yang terdapat pada Google Glass, dan biaya untuk merakitnya. Yang menarik, komponen display yang terdapat pada Google Glass harganya hanya US$ 3!

Jika benar harga komponen Google Glass hanya segitu, ini berarti Google menjual Google Glass untuk para developer dengan margin 95%.

Namun perlu diingat, Google Glass tidak dirancang dalam sekejap. Google Glass termasuk dalam sebuah perangkat kategori baru, butuh waktu bertahun-tahun bagi Google untuk melakukan riset dan pengembangan (R&D). Biaya R&D yang jelas tidak diperhitungkan di situ.


Belum diketahui berapa harga ritel yang akan diberikan Google saat Google Glass melenggang ke pasaran nantinya. Namun harga belasan juta untuk developer dianggap terlalu mahal.

Sejak pertama kali diungkap ke publik, kacamata pintar ini dianggap sebagai masa depan komputasi baru, namun tak sedikit pula yang memprotesnya karena dianggap mengganggu privasi.

Salah satu fitur yang paling kontroversial dari perangkat ini adalah kamera kecil yang dapat merekam video HD 720p atau snap foto-foto. Tidak ada lampu indikator yang menunjukkan kamera aktif sehingga dikhawatirkan dapat digunakan untuk merekam privasi orang lain secara diam-diam.

Meski dibanderol cukup tinggi, namun Google sempat mengklaim bahwa Glass laris manis di pasaran. Namun sayangnya, raksasa internet itu tidak menginformasikan soal angka penjualan sehingga sulit untuk mengetahui seberapa sukses penjualan perdananya itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini