Sukses

Amazon.com Paling Populer Dipakai Penipuan Online

Sekitar 31,45% serangan phishing mencatut nama-nama bank ternama, toko online, dan sistem pembayaran online (e-payment).

Liputan6.com, Jakarta Hasil penelitian Kaspersky Lab berjudul `Financial cyber threats in 2013` menunjukkan, 31,45% serangan phishing mencatut nama-nama bank ternama, toko online, dan sistem pembayaran online (e-payment). Angka ini naik 8,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

Para penjahat cyber berusaha keras mendapatkan informasi rahasia pengguna dan mencuri uang dari rekening bank pengguna dengan cara membuat situs palsu yang menyerupai situs perusahaan keuangan. Situs-situs phishing tersebut umumnya menggunakan nama-nama toko online, sistem pembayaran online dan sistem perbankan online yang sudah dikenal luas.

Tahun 2013, target yang paling banyak disasar adalah bank dengan porsi 70,6% dari seluruh phishing keuangan. Terjadi kenaikan tajam dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 52%. Secara keseluruhan, situs perbankan palsu dua kali lipat lebih banyak digunakan dalam serangan phishing (22,2%).

Pelaku phishing menggunakan nama-nama perusahaan besar dengan database klien yang juga besar demi mendapatkan keuntungan yang banyak. Sebagai contoh, sekitar 60% serangan phishing yang menggunakan laman palsu bank hanya mengeksploitasi 25 nama perusahaan. 

Di antara sistem pembayaran online (e-payment) yang menjadi sasaran mereka, sasaran 'favorit' mereka bahkan lebih mudah dikenali. Sekitar 88,3% serangan phishing kategori ini melibatkan satu dari empat merek internasional yaitu PayPal, American Express, Master Card, dan Visa.

Selama beberapa tahun berturut-turut Amazon.com menjadi nama paling populer untuk serangan phishing yang mengeksploitasi nama toko online. Dalam jangka waktu tersebut, nama Amazon.com digunakan dalam 61% serangan phishing yang berkaitan dengan toko online. Dua nama lain yang juga populer adalah Apple dan eBay namun keduanya jauh berada di bawah Amazon.com.

"Serangan phishing menjadi begitu populer karena mudah dilakukan dan sangat efektif. Tidak mudah, bahkan kadang bagi pengguna Internet yang mahir sekalipun, untuk membedakan situs palsu dari situs aslinya karena situs palsu didesain dengan amat baik," ujar Sergey Lozhkin, Senior Security Researcher, Kaspersky Lab.

Melalui keterangan tertulis Sergey menambahkan bahwa phishing juga bisa mengakibatkan kerugian baik secara reputasi maupun finansial bagi perusahaan yang namanya dieksploitasi dalam serangan phishing.

Selain meniru situs perusahaan keuangan, para phisher juga sering menyerang melalui situs jejaring sosial. Pada 2013, jumlah serangan yang menggunakan situs Facebook palsu dan situs palsu jejaring sosial lainnya naik 6,8 persen dan menyumbang 35,4% dari total serangan phishing.

Laporan Financial cyber threats in 2013 menggunakan data yang diambil dari Kaspersky Security Network. Kaspersky Security Network adalah infrastruktur berbasis awan yang didistribusikan secara global dan didesain untuk bisa secara cepat memproses data bersama mengenai ancaman yang dihadapi pengguna produk Kaspersky Lab.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.