Sukses

Informasi Umum

  • Tertuang dalamPeraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021
  • Berlangsung sejak18 Mei 2021

    Merupakan Hasil Inisiasi Kadin

    Program vaksin gotong-royong merupakan usulan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang ingin melakukan vaksinasi mandiri secara gotong royong.

    Ketua Umum Kadin, Rosan Roeslani, mengatakan pada (5/2/2021) lalu, bahwa para pekerja atau pegawai perusahaan tidak akan dipungut bayaran dalam program vaksinasi gotong royong. Sebaliknya, semua biaya untuk vaksin COVID-19 itu akan ditanggung pengusaha atau perusahaan.

    "Pegawai gratis, keluarga mereka juga. Bahkan ada beberapa perusahaan yang ingin memberikan kepada masyarakat di lingkungan perusahaannya, seperti di sekitar pertambangan," kata Rosan.

    Vaksin gotong royong merupakan kerja sama antara Kadin dan pemerintah. Kadin akan mengumpulkan peminat vaksin COVID-19 untuk mempercepat tercapainya herd immunity atau kekebalan komunitas.

     

    Jenis yang Digunakan

    Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan merek vaksin yang digunakan untuk vaksin gotong royong harus berbeda dengan vaksin untuk program vaksinasi nasional.

    “Sebagaimana peraturan yang ada bahwa vaksin yang diberikan dalam vaksinasi gotong royong harus berbeda brand-nya dengan vaksin yang digunakan untuk vaksinasi nasional,” ujar Penny dalam konferensi pers daring, Selasa (9/3/2021).

    Lanjutnya, AstraZeneca tidak masuk ke dalam vaksin yang akan digunakan dalam program vaksin gotong royong. Sejauh ini, vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi gotong royong adalah vaksin Sinopharm, vaksin Novavax, dan Moderna.

    “Ketiganya sedang berproses baik antar pemerintah dengan pihak produsennya maupun juga bertahap sudah melakukan registrasi bergulir dengan BPOM,” jelas Penny.

     

    Tercatat, 22.736 Perusahaan Telah Mendaftar Vaksinasi Gotong Royong

    Vaksinasi Covid-19 dengan mekanisme gotong royong perdana mulai digelar, Selasa (18/5/2021). Setidaknya, ada sekitar 22.736 perusahaan yang telah ikut mendaftar ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong.

    Hal ini disampaikan Ketua Kadin Roslan Roeslani di PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Adapun PT Unilever Indonesia menjadi salah satu perusahaan peserta program Vaksinasi Gotong Royong untuk pekerja yang digelar perdana.

    "Alhamdulillah ini mendapatkan respons yang positif tidak hanya dari para menteri pemerintah, juga dari dunia usaha. Itu terbukti dari begitu banyaknya perusahaan sekarang ada kurang lebih 22.736 perusahaan yang terdaftar dan lebih dari 10 juta orang," jelas Ketua Kadin Rosan Roeslani seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden.

     

    Harga yang Ditetapkan

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan harga vaksin Covid-19 produksi Sinopharm untuk program vaksinasi gotong royong. Vaksin Covid-19 ini akan dibeli oleh badan hukum atau badan usaha di Indonesia.

    Telah ditetapkan bahwa harga pembelian vaksin sebesar Rp 321.660 per dosis. Sementara tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910.

    Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.

    Kendati begitu, pengusaha tidak mempermasalahkan terkait harga vaksin. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan para pengusaha tidak keberatan dengan patokan harga tersebut. Puluhan ribu perusahaan sudah siap mengikuti vaksinasi gotong royong.

     

    Jokowi Optimis Vaksin Gotong Royong bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi hingga 7 Persen

    Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap setelah dilakukan vaksinasi gotong royong dapat mendorong perusahaan-perusahaan  bekerja lebih produktif lagi.

    "Kita harapkan kawasan-kawasan produksi, kawasan kawasan industri, pabrik, dan perusahaan-perusahaan yang produktif ini akan bisa bekerja lebih produktif lagi," ujar Jokowi.

    Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi juga optimistis target ekonomi akan tembus 7 persen dengan adanya program vaksinasi untuk para pekerja.