Berita Topan Hagibis Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Sejarah dunia mencatat bahwa hari ini merupakan momen saat Topan Hagibis, topan kategori 5 yang berpotensi membawa bencana, mendarat di Jepa...

Pemalsuan Dokumen Caleg Nasdem Bone Bolango Terbongkar, 3 Orang Jadi Tersangka
Amsterdam Batasi Kapal Pesiar Berlabuh hingga Larang Pembangunan Hotel Baru untuk Tekan Overtourism
Telah dibaca 0 kali
UAH: Jangan Asal Ubah Tampilan Fisik, Tubuh Kita Sudah Presisi
Telah dibaca 0 kali
PKS Tunjuk Imam Budi Hartono Maju Pilkada Depok, SK Sudah Terbit
Telah dibaca 21 kali
6 Kejanggalan Misteri Pembunuhan Sadis di Palembang, Ada Chat Pelaku dengan Suami Korban
Telah dibaca 42 kali
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 20 April 2024
Telah dibaca 56 kali
Polisi Ungkap Kondisi Mengenaskan 7 Korban Meninggal Kebakaran Ruko Bingkai Mampang Jaksel
Telah dibaca 84 kali
Misteri Ya'juj Ma'juj yang Muncul Jelang Kiamat, Kenapa Dikaitkan dengan Bangsa Mongol?
Telah dibaca 56 kali
Coba Perkosa dan Begal Penumpang, Pengendara Ojol di Tanjungpinang Ditangkap
Telah dibaca 56 kali
Kreator Konten Kegirangan Ketemu Anies Baswedan, Langsung Bikin Karya Spesial di Pesawat
Telah dibaca 63 kali
Menpan RB: Semua Kementerian Akan Pindah ke IKN Secara Bertahap
Telah dibaca 56 kali
Tas Cantik dari Rumput Purun Dijual Sampai ke Irak
Telah dibaca 0 kali
Aksi Heroik Karyawati Minimarket di Semarang Tahan Pencuri Hingga Terseret Sepeda Motor
Telah dibaca 28 kali
Pjs Wali Kota Tanjung Pinang Ditetapkan Tersangka
Telah dibaca 49 kali
Aqiqah atau Qurban, Mana yang Didahulukan? Ini Penjelasan Gus Baha
Telah dibaca 77 kali

Advertisement

Advertisement

Ombak menghantam pemecah gelombang di sebuah pelabuhan di Kota Kiho, Prefektur Mie, Jepang, Jumat (11/10/2019). Topan Hagibis yang diprediksi akan menerjang Jepang dipantau telah bergerak di perairan Pasifik Barat dengan kecepatan angin mencapai 270 kilometer per jam. (AP Photo/Toru Hanai)

Sebuah rumah yang rusak akibat banjir di Nagano, setelah Topan Hagibis menghantam Jepang pada 12 Oktober melepaskan angin kencang, hujan lebat dan memicu tanah longsor dan bencana banjir. (Foto: AFP / Kazuhiro NOGI)

Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)

Dua orang pria melihat ombak yang menerjang daratan di sebuah pelabuhan di Kota Kiho, Prefektur Mie, Jepang, Jumat (11/10/2019). Topan Hagibis yang diprediksi akan menerjang Jepang juga membawa angin serta hujan pada Sabtu mendatang. (AP Photo/Toru Hanai)

Kelakuan orang Jepang (Sumber: Twitter/Matsu_Kusarine/maid_Magical_L)

PM Jepang Shinzo Abe usai memimpin peringatan serangan bom atom di Hiroshima Peace Memorial Park, pusat kota Hiroshima, Selasa (5/8/2019). Pemerintah Jepang menggelar peringatan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshoma 74 tahun lalu yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (Kyodo News via AP)

Gambar yang diambil oleh Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Aqua NASA menunjukan Topan Hagibis ketika awan bagian luarnya mendekati Jepang. (earthobservatory.nasa.gov)

Sebuah video viral memperlihatkan aksi seorang pria bermain ayunan di sebuah taman. Momen itu terjadi saat pemerintah setempat memberi peringatan evakuasi terkait Topan Hagibis yang akan menghantam Jepang.

ilustrasi tikus (iStockphoto)

Potret Banjir di Jepang Akibat Topan Hagibis, Bersih dan Bebas Sampah. (Sumber: Merdeka)

Ombak menghantam pemecah gelombang di sebuah pelabuhan di Kota Kiho, Prefektur Mie, Jepang, Jumat (11/10/2019). Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengimbau warga untuk melakukan evakuasi tahap awal jelang kedatangan Topan Hagibis. (AP Photo/Toru Hanai)

di Nagano pada 14 Oktober 2019, setelah Topan Hagibis jatuh ke Jepang pada 12 Oktober, melepaskan angin kencang dan hujan lebat di 36 dari 47 prefektur di negara itu, dan memicu tanah longsor dan banjir besar. - Puluhan ribu pekerja pertolongan di Jepang bertempur pada 14 Oktober untuk menemukan ora

Seorang anak mengambil buah di tempat penampungan evakuasi di Nagano, Jepang (14/10/2019). Puluhan ribu petugas tengah dikerahkan pada 14 Oktober untuk mencari warga yang hilang akibat terjangan Topan Hagibis tersebut. (AFP Photo/Kazuhiro Nogi)

Pejabat kota Koriyama memeriksa kesehatan penduduk yang dievakuasi di tempat penampungan di dalam sebuah sekolah dasar di Koriyama, prefektur Fukushima (14/10/2019). Sedikitnya 43 orang tewas akibat dilandan Topan Hagibis. (AFP Photo/Jiji Press)

Para pemain rugby Kanada secara sukarela membersihkan jalan usai terjadi Topan Hagibis di Kamaishi, Prefektur Iwate, Jepang, Minggu (13/10/2019). Topan Hagibis membuat pertandingan Rugby World Cup Pool B antara Kanada dengan Namibia dibatalkan. (Kyodo News via AP)

Para pemain rugby Kanada secara sukarela membersihkan jalan usai terjadi Topan Hagibis di Kamaishi, Prefektur Iwate, Jepang, Minggu (13/10/2019). Topan Hagibis membuat pertandingan Rugby World Cup Pool B antara Kanada dengan Namibia dibatalkan. (Kyodo News via AP)

Pemain rugby Kanada Peter Nelson secara sukarela membersihkan lumpur dari sebuah rumah di Kamaishi, Prefektur Iwate, Jepang, Minggu (13/10/2019). Topan Hagibis membuat pertandingan Rugby World Cup Pool B antara Kanada dengan Namibia dibatalkan. (Kyodo News via AP)

Ombak menghantam pemecah gelombang di sebuah pelabuhan di Kota Kiho, Prefektur Mie, Jepang, Jumat (11/10/2019). Topan Hagibis yang diprediksi akan menerjang Jepang diperkirakan memiliki kecepatan angin maksimal sebesar 162 kilometer per jam. (AP Photo/Toru Hanai)

Hujan deras dan angin kencang yang dipicu topan hagibis di Jepang memakan korban jiwa. Hingga Minggu (13/10) siang korban tewas mencapai 26 orang.

Pemain rugby Jepang dan Skotlandia berdoa bersama selama satu menit untuk korban Topan Hagibis sebelum Pertandingan Pool A Piala Dunia Rugbi 2019 di Stadion Internasional Yokohama (13/10/2019). (AFP Photo/Odd Andersen)

Pemain rugby Jepang berdoa untuk korban Topan Hagibis sebelum melawan Skotlandia di Piala Dunia Rugbi 2019 di Stadion Internasional Yokohama (13/10/2019). Sebelumnya Topan Hagibis menerjang wilayah Jepang bagian utara termasuk Tokyo, pada Minggu pagi, (13/10). (AFP Photo/William West)

Pemain rugby Jepang berdoa untuk korban Topan Hagibis sebelum melawan Skotlandia di Piala Dunia Rugbi 2019 di Stadion Internasional Yokohama (13/10/2019). Jepang menyingkirkan Skotlandia dengan skor 28-21 dan melaju ke perempat final. (AFP Photo/Odd Andersen)

Langit ungu di Jepang (Sumber: Twitter/ara_to1)

Orang-orang membersihkan rumah sakit yang terkena banjir setelah topan Hagibis melanda Tokyo, Minggu (13/10/2019). Topan Hagibis di Jepang akhir pekan ini disebut sebagai badai terburuk sejak 60 tahun terakhir yang pernah melanda Negeri Sakura. (Kyodo News via AP)

Orang-orang membersihkan rumah sakit yang terkena banjir setelah topan Hagibis melanda Tokyo, Minggu (13/10/2019). Topan Hagibis di Jepang akhir pekan ini disebut sebagai badai terburuk sejak 60 tahun terakhir yang pernah melanda Negeri Sakura. (Kyodo News via AP)

Seorang anak membersihkan lumpur dari jalan setelah banjir surut di Kawasaki, Minggu (13/10/2019). Topan dahsyat Hagibis yang menerjang sejumlah wilayah di Jepang menyebabkan banjir di beberapa lokasi. (Photo by WILLIAM WEST / AFP)

Penduduk membersihkan lumpur dari sebuah rumah setelah banjir surut di distrik Shibata, Prefektur Miyagi, Minggu (13/10/2019). Topan dahsyat Hagibis yang menerjang sejumlah wilayah di Jepang menyebabkan banjir di beberapa lokasi. (Photo by CHARLY TRIBALLEAU/ AFP)

Orang-orang membersihkan rumah sakit yang terkena banjir setelah topan Hagibis melanda Tokyo, Minggu (13/10/2019). Topan Hagibis di Jepang akhir pekan ini disebut sebagai badai terburuk sejak 60 tahun terakhir yang pernah melanda Negeri Sakura. (Kyodo News via AP)

Dua orang pria melihat ombak yang menerjang daratan di sebuah pelabuhan di Kota Kiho, Prefektur Mie, Jepang, Jumat (11/10/2019). Topan Hagibis yang diprediksi akan menerjang Jepang juga membawa angin serta hujan pada Sabtu mendatang. (AP Photo/Toru Hanai)

1
2