Sukses

Takaaki Nakagami adalah seorang pembalap profesional asal Jepang yang merumput di kelas utama MotoGP

Informasi Pribadi

  • Nama lengkapTakaaki Nakagami
  • Tempat lahirChiba, Jepang
  • Tanggal lahir9 Februari 1992
  • ProfesiPembalap
  • KebangsaanJepang
  • Tim saat iniLCR Honda Idemitsu
  • No. Motor30

Kejuaraan Dunia Balap Motor Kelas MotoGP

  • Tahun Aktif2018-Sekarang
  • PabrikanHonda (2018-Sekarang)
  • TimLCR Honda (2018) LCR Honda Idemitsu (2019-Sekarang)

Kejuaraan Dunia Balap Motor Kelas Moto2

  • Tahun Aktif2011-2017
  • PabrikanSuter (2011) Kalex (2012-2017)
  • TimItaltrans Racing Team (2011-2013) Idemitsu Honda Team Asia (2014-2017)

Kejuaraan Dunia Balap Motor Kelas 125cc

  • Tahun Aktif2007-2009
  • PabrikanHonda (2007) Aprilia (2008-2009)
  • TimRed Bull MotoGP Academy (2007) I.C. Team (2008) Ongetta Team I.S.P.A. (2009)

Kejuaraan Suzuka 8 Hours

  • Tahun Aktif2010
  • PabrikanHonda
  • TimMuSASHi RT HARC-PRO
  • Juara Dunia2010

Kejuaraan Japan Road Race Superstock 600

  • Tahun Aktif2010
  • PabrikanHonda
  • TimHARC-PRO

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

Takaaki Nakagami merupakan satu-satunya pembalap asal Benua Asia yang mengikuti kejuaraan grand prix sepeda motor MotoGP 2021. Bersama LCR Honda Idemitsu, musim ini Nakagami diberi apresiasi lebih dengan dipersenjatai Honda RC213V versi anyar, versi yang serupa dengan jawara MotoGP, Marc Marquez.

Atas pencapaian itu, Nakagami mengakhiri tiga musim diskriminasi yang diberikan Honda kepada dirinya. Pasalnya, sejak awal memperkuat LCR Honda pada 2018, Nakagami selalu dibekali motor lawas dan tidak bisa mengembangkan kemampuan kuda besinya secara maksimal. 

Usut punya usut, Nakagami diberikan motor dengan spesifikasi teranyar berkat pencapaian yang terus meningkat sejak membela LCR Honda di kelas para raja. Pembalap berusia 29 tahun itu tercatat selalu finis di peringkat yang lebih baik pada setiap musimnya, seperti yang ia raih pada ajang MotoGP 2020.

Musim lalu Nakagami memang tampil jauh lebih apik daripada dua musim sebelumnya. Ia beberapa kali menembus posisi lima besar dan memiliki motivasi lebih untuk meraih podium pertamanya, meskipun pada ujungnya dirinya selalu gagal meraih titel perdananya tersebut. 

Bangkit walau Diremehkan

Nakagami mengawali karier juniornya di Kejuaraan Japan Road Race 125cc. Ia membela Harc-Pro Honda Team pada musim perdananya dengan semangat muda yang membara. Meski begitu, ia gagal tampil mengesankan pada kejuaraan tersebut dan hanya berhasil finis di urutan ke-13. 

Ia bahkan sempat dicap gagal oleh kedua orang tuanya akibat tak menunjukkan progres positif selama semusim membalap. Ia dinilai tak punya bakat sebagai pembalap dan diprediksi bakal gagal ke depannya.

Namun, berkat kegigihannya, Nakagami berhasil membuktikan kemampuannya kepada kedua orang tuanya. Pada musim 2006, masih di ajang yang sama, pembalap kelahiran Chiba itu berhasil meraih titel juara pertamanya sekaligus menyabet penghargaan sebagai pembalap termuda yang pernah merasakan gelar juara di ajang tersebut.

Tak Menyerah dengan Keadaan

Nakagami menghadapi karier membalapnya dengan penuh lika-liku. Pasca melakukan debut grand prix di kelas 125cc pada 2007, pencapaian Nakagami cenderung stagnan. Ia tidak pernah menembus posisi 10 besar di ajang tersebut dan tak pernah merasakan podium balapan selama tiga musim membalap. 

Pembalap yang pernah belajar di Akademi MotoGP itu baru merasakan podium pertamanya ketika mengarungi ajang Moto2 di musim ketiganya. Ia berhasil meraih posisi ketiga pada seri grand prix perdana yang digelar di Sirkuit Internasional Losail. 

Walaupun mengawali musim dengan meyakinkan, Nakagami gagal menembus posisi papan atas. Pembalap yang bernaung bersama Italtrans Racing Team itu hanya mampu finis di urutan ke-8 pada akhir musim, meski begitu hal ini merupakan raihan terbaiknya selama berkarier di ajang profesional. 

Pada 2014, Nakagami memutuskan hengkang dari Italtrans Racing Team dan mengawali musim barunya bersama Idemitsu Honda Team Asia. Bersama tim anyarnya, Nakagami merasakan sesuatu yang berbeda dari dalam dirinya, ia merasa seperti hidup kembali di ajang balapan.

Hasilnya, firasat yang dirasakan Nakagami bisa dikatakan benar. Pasalnya, selama empat musim membela pabrikan asal Negeri Matahari Terbit itu dirinya berhasil tampil konsisten. Bahkan, tiga musim sebelum promosi ke kelas para raja, Nakagami selalu finis di urutan 10 besar dan berhasil meraih podium pertamanya kala membalap di Sirkuit Assen pada musim 2016.

Maksimalkan Kesempatan

Kini, dengan diberikannya spesifikasi motor yang serupa dengan tim utama Repsol Honda, Nakagami berusaha memberikan penampilan yang lebih baik dari musim sebelumnya. Targetnya ialah menembus posisi lima besar pada akhir musim dan mencoba mengembalikan kejayaan rider asal Jepang yang sudah lama tak unjuk gigi di kelas MotoGP.

Seperti diketahui, pembalap asal Jepang terakhir yang berhasil menembus kelas utama MotoGP sebelum Nakagami ialah Hiroshi Aoyama pada 2014 lalu. Namun, Aoyama juga gagal tampil maksimal di kelas utama dan raihannnya cenderung lebih buruk dibanding Nakagami. Aoyama bahkan tak pernah berhasil menembus posisi 10 besar di ajang MotoGP dan harus mengakhiri kariernya pada 2017.

Kini, Nakagami berusaha meneruskan estafet semangat eks juara dunia Moto2 itu di kelas MotoGP. Dengan sokongan Honda RC213V versi anyar, Nakagami berharap mampu memberikan hasil terbaik dan tampil konsisten di papan atas klasemen.