Berita Port Au Prince Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

12 tahun yang lalu, Haiti mengalami gempa bumi dahsyat.

Pertahankan Mobil Dibegal, Pria di Bogor Terseret hingga Sejauh 150 Meter
Mengenal Apa Itu Kanker Stadium 4 dan Jenis-Jenisnya
Telah dibaca 0 kali
Guyonan Gus Baha, saat Kiai Madura Ngamuk kepada Santri Polos
Telah dibaca 0 kali
Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal vs Chelsea, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Telah dibaca 14 kali
Selebgram Chandrika Chika dan 5 Orang Muda Mudi Ditetapkan Tersangka Narkoba
Telah dibaca 56 kali
Tradisi Dou Sandik, Nyanyian Pujian Masyarakat Biak Numfor
Telah dibaca 56 kali
6 Hewan yang Dapat Memprediksi Gempa Bumi
Telah dibaca 49 kali
Kisah Pasutri yang Berangkat Haji karena Karomah Mbah Kholil Bangkalan
Telah dibaca 56 kali
Kembali Tampil di Jakarta, Incubus Bernostalgia Bareng Penggemarnya
Telah dibaca 0 kali
Di Hannover Messe 2024, Dirut Pertamina Tegaskan Target 25% Pemimpin Perempuan di Sektor Energi
Telah dibaca 28 kali
Catat, Kapan Manchester United Bakal Pecat Erik ten Hag?
Telah dibaca 70 kali
Mengenal Tradisi Mekare-kare Masyarakat Bali
Telah dibaca 63 kali
HEADLINE: Usai Putusan MK Tolak Seluruh Gugatan Pilpres 2024, Siapa Jadi Oposisi?
Telah dibaca 77 kali
Jadi Daerah Potensi Banyak Bencana, Risma Bakal Pasang Alarm Tanda Bahaya di Gunung Semeru
Telah dibaca 56 kali
Jasa Marga Bakal Terapkan Tarif Baru di Jalan Tol Bali Mandara Mulai 27 April 2024
Telah dibaca 70 kali

Advertisement

Advertisement

Orang-orang mencari korban di sebuah rumah yang hancur akibat gempa di Les Cayes, Haiti, Sabtu (14/8/2021). Wilayah Negara Haiti diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 08.29.10 waktu setempat yang menewaskan lebih dari 300 jiwa. (AP Photo/Joseph Odelyn)

Seorang wanita memandikan putrinya di pantai saat mereka bersiap-siap untuk pergi ke gereja, di Warf of Port Cite Soleil di Port-au-Prince, Haiti (17/3). Cité Soleil merupakan lingkungan yang sangat miskin dan padat penduduk. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)

Dua anak melewati genangan air limbah saat naik sepeda melewati daerah Cite Soleil di Port-au-Prince, Haiti (17/3). Cite Soleil awalnya dikembangkan sebagai kota kumuh dan tumbuh hingga sekitar 200.000 hingga 400.000 penduduk. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)

Nelayan menggunakan tiang mendorong perahu kayunya saat memancing di daerah Port Cite Soleil di Port-au-Prince, Haiti (17/3). Penduduk Cite Soleil sebagian besar hidup dalam kemiskinan ekstrem. (AP Photo/Dieu Nalio Chery)

Badai petir terlihat di kota Port-au-Prince, Haiti (14/11). Port-au-Prince, dengan penduduk sekitar 846.200 jiwa (1995), adalah ibu kota Haiti. (AFP Photo/Hector Retamal)

Sambaran petir terjadi saat badai di kota Port-au-Prince, Haiti (14/11). Kota ini terletak di Teluk La Gonave. (AFP Photo/Hector Retamal)

Badai petir terlihat di kota Port-au-Prince, Haiti (14/11). Kota ini didirikan pada tahun 1749 oleh pemilik perkebunan gula Perancis. (AFP Photo/Hector Retamal)

Para petugas pemilu sedang menghitung suara di sebuah Tempat Pengumutan Suara (TPS) di Port-au-Prince, Haiti (20/11). Setelah beberapa kali ditunda akibat dilanda bencana alam, Haiti akhirnya kembali menggelar pemilu. (Reuters/Jeanty Junior Augustin)

Petugas pemilu menunjukan gambar surat suara saat berlangsungnya pemilu di Port-au-Prince, Haiti (20/11). Pemilihan umum ini sempat tertunda pada bulan Oktober lalu akibat badai Matthew yang melanda Haiti. (Reuters/Jeanty Junior Augustin)

Para petugas menghitung jumlah suara di sebuah Tempat Pengumutan Suara (TPS) di Port-au-Prince, Haiti (20/11). Akibat badai Matthew yang sebelumnya melanda kota ini, pemilu harus digelar dengan penerangan seadanya. (Reuters/Jeanty Junior Augustin)

Pemandangan sebuah perkampungan yang porak-poranda setelah dihantam badai Matthew di wilayah Port-au-Prince, Haiti, Senin (10/10). Pemandangan ini diambil dari kota Jeremie yang terletak 188km sebelah barat Port-au-Prince. (AFP Photo/Nicolas Garcia)

Perkampungan Port-au-Prince yang terletak di pinggir pantai setelah dihantam badai Matthew, Haiti, Senin (10/10). Haiti menghadapi krisis kemanusian yang membutuhkan "respon masif" dari masyarakat internasional. (AFP Photo/Nicolas Garcia)

Port-au-Prince merupakan daerah wisata pinggir pantai yang dimiliki Haiti, perkampungan ini rusak setelah dihantam badai Matthew, Senin (10/10). Badai terkuat yang melanda Karibia ini menghantam Haiti pada Selasa 4 Oktober. (AFP Photo/Nicolas Garcia)

Petugas kebakaran memadamkan api yang membakar truk saat demo pemilu di Port-au-Prince, Haiti, (18/1). Warga Haiti kembali memanas setelah keputusan KPU setempat menunda pemilihan presiden ditunda hingga 24 Januari 2016. (REUTERS/Andres Martinez Casares)

Seorang warga mencoba membakar pom bensin saat demo pemilu di Port-au-Prince, Haiti (18/1). Warga menuduh pemilu presiden Haiti berjalan curang yang menyebabkan kemarahan warga hingga membakar fasilitas umum. (REUTERS/Andres Martinez Casares)

Pengunjuk mencoba menghancurkan tangki pom bensin saat demo pemilu di Port-au-Prince, Haiti (18/1). Warga menuduh pemilu presiden Haiti berjalan curang yang menyebabkan kemarahan warga hingga membakar fasilitas umum. (REUTERS/Andres Martinez Casares)

Citizen6, Minustah: Hal ini harus diikuti dan dilaksanakan karena training ini berkaitan dengan “do and don’t” dari segala aturan-aturan yang berlaku di Minustah, Haiti. (Pengirim: Badarudin Bakri)

Citizen6, Minustah: Seluruh prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda XXXII-A/Minustah menerima pembekalan atau IT (Induction Training) dari Tim Minustah, Selasa (18/10). (Pengirim: Badarudin Bakri)