Sukses

Informasi Negara

  • PemerintahanRepublik Parlementer
  • PresidenJoachim Gauck
  • KanselirAngela Merkel
  • Ibu kotaBerlin
  • Populasi (2014)81.083.600
  • Luas357.168 km2
  • Mata uangEuro
  • BahasaJerman

Jerman merupakan salah satu negara federasi yang terdapat di Eropa. Saat ini Jerman terbagi atas enam belas negara bagian, yaitu: Baden-Wurttemberg, Bavaria, Berlin, Brandenburg, Bremen, Hamburg, Hesse, Mecklenburg-Vorpommern, Niedersachsen, Nordrhein-Westfalen, Rhineland-Palatinate, Saarland, Sachsen, Saxony-Anhalt, Schleswig-Holstein, Thuringia.

Menurut sejarah, Jerman menjadi negara-bangsa sejak terbentuknya Konfederasi Jerman tahun 1815. Lalu Jerman juga sempat menjadi sorotan saat rezim Hitler. Saat itu Jerman sedang tidak stabil akibat Perjanjian Versailles. Partai Nazi, yang kemudian mengangkat Hitler menjadi kanselir lalu merubah menjadi negara totaliter dan memacu pecahnya Perang Dunia ke-2. Paska Perang Dunia, Jerman terbagi menjadi dua bagian; Jerman Barat dan Jerman Timur yang masing-masing diatur oleh negara-negara sekutu setelah kekalah Jerman. Tahun 1961, Tembok Berlin didirikan untuk menghindari penduduk yang lari dari Jerman Timur, yang diatur oleh Rusia, dan ke Jerman Barat, yang diatur oleh Amerika, Inggris, dan Perancis. Tembok Berlin runtuh pada tahun 1989 dan menjadikan momen bersatunya Jerman.

Selain sepak bola dan otomotifnya, Jerman juga mempunyai peran penting dalam seni dan budaya seperti Max Ernst, Max Lieberman dan Carl Spitzweg dari seni lukis dan Wolfgang Amadeus Mozart, Richard Wagner, dan Friedrich Chopin dari seni musik. Karl Marx, Friedrich Nietzsche, Friedrich Hegel, dan Immanuel Kant juga menjadi nama-nama yang berkontribusi cukup penting dalam bidang filsafat.

Diguncang Dua Bom


Dua bom rakitan dilaporkan meledak di Kota Dresden, Jerman, pada Senin 26 September malam waktu setempat. Salah satu bom meledak di area sebuah masjid, sementara yang lainnya di pusat konferensi internasional.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (27/9/2016) menurut keterangan polisi tak terdapat korban luka atau tewas dalam dua ledakan tersebut.

"Meski sejauh ini tak ada yang mengklaim bertanggung jawab, kita menduga motifnya adalah xenophobia," ujar Kepala Kepolisian Dresden, Horst Kretzschmar.

Menurut Horst, pihak kepolisian meyakini bahwa ledakan itu terkait dengan rencana perayaan reunifikasi Jerman yang akan berlangsung pada 3 Oktober mendatang.

 

Siap Tinggalkan Mobil Bermesin Bakar

Sejumlah negara maju mulai merancang peta jalan untuk meninggalkan mobil bermesin bakar. Jerman misalnya, akan mendorong Uni Eropa memberlakukan aturan larangan mobil dengan mesin konvensional pada 2030.

Dilansir dari Endgadget, mereka akan menggunakan mobil tanpa emisi, seperti yang berbasis listrik atau hidrogen. Jerman juga menginginkan Komisi Eropa untuk meninjau kebijakan pajak untuk mendorong penggunaan kendaraan bebas polusi.

Menyoal isu ini, Volkswagen punya pandangan bahwa mereka yakin mesin bakar masih tetap eksis hingga 20 tahun ke depan.

Sehingga mereka pun masih melanjutkan pengembangan mesin bensin dan Diesel, yang permintaannya masih ada setelah 2030.

"Masa depan kendaraan yaitu bertenaga listrik. Namun, sumber tenaga klasik akan terus memainkan peran penting setidaknya untuk dua dekade ke depan," ucap CEO VW, Matthias Muller.