Sukses

Informasi Profil

  • NegaraSwiss
  • KantonGeneva
  • WalikotaMaire (Esther Alder GPS/PES, 2015)
  • Luas Area15.86 km2 (6.12 sq mi)
  • Populasi (Desember, 2015)198,072 jiwa
  • Kepadatan12,000/km2
  • Kode Pos1200

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Geneva atau yang kerap dikenal sebagai Jenewa ialah sebuah kota yang terletak di negara Swiss. Kota ini merupakan kota terpadat kedua setelah Zurich. Kota ini terletak berdampingan dengan danau Jenewa yang airnya mengalir ke sungai Rhone.

    Jenewa yang merupakan ibu kota dari Republique et Canton de Geneve ini memiliki seorang pemimpin yang bernama Maire (Esther Alder GPS/PES, 2015). Kota ini memiliki luas sebesar 15.86 km2 (6.12 sq mi) dengan populasi terhitung sejak Desember, 2015 ialah sebanyak 198,072 jiwa dan kepadatan penduduk sebesar 12,000 jiwa/km2.

    Wapres Swiss Minta Garuda Indonesia Buka Penerbangan ke Jenewa

    Wakil Presiden Swiss Doris Leuthard berharap maskapai nasional Indonesia, Garuda Indonesia bisa membuka penerbangan ke Jenewa, sehingga bisa meningkatkan kerjasama ekonomi dan pariwisata antar kedua negara. Leuthard mengaku gembira bisa melihat fasilitas yang dimiliki Garuda Indonesia Group melalui anak usahanya Garuda Maintenance Facility (GMF). Dia berharap kerjasama yang sudah ada bisa terus ditingkatkan dan berlanjut di masa mendatang. pertemuan pada hari ini sungguh memberikan wawasan yang baru kepada kami mengenai bentuk sinergi yang sangat positif antara Garuda dan GMF pelaku anak usahanya," kata Leuthard saat berkunjung ke kantor pusat Garuda Indonesia di Cengkareng, Banten, Jumat. Direktur Teknik Garuda Indonesia Iwan Joeniarto mengungkapkan, Ga?ruda Indonesia belum memiliki rencana membuka penerbangan ke Swiss, karena pertimbangan jumlah penumpang dari Indonesia ke negara tersebut atau sebaliknya. "Kita belum ada rencana ke daerah Swiss. Kita pertimbangkan banyaknya penumpang dari Indonesia ke Swiss, maupun dari Swiss ke Indonesia," tutur dia.

    22-8-1864: Konvensi Jenewa dan Lahirnya Palang Merah


    152 tahun silam, tepatnya pada 22 Agustus 1864, lahir sebuah aturan yang kini menjadi acuan internasional terkait perang dan HAM, yang dinamai Konvensi Pemulihan Para Korban Perang atau juga disebut Konvensi Jenewa. Pada hari itu, 12 negara menandatangani Konvensi Jenewa pertama untuk melindungi korban perang termasuk mereka yang bertugas sebagai perawat untuk para korban. Pertemuan ini juga menjadi cikal bakal lahirnya Palang Merah Internasional. Konvensi ini dipelopori oleh seorang sukarelawan peduli korban perang asal Swiss, Jean-Henri Dunant. Dia menegaskan bahwa korban perang dan juga perawat yang bertugas harus dilindungi. Dari pertemuan Konvensi Jenewa, dihasilkan empat kesepakatan inti, yakni menjamin keselamatan tentara yang terluka semasa perang dari penangkapan dan penghancuran; wajib menerima dan merawat peserta perang yang terluka; perlindungan bagi warga sipil yang merawat tentara yang terluka; menghormati lambang Palang Merah dalam mengidentifikasi orang dan peralatan yang dijamin dalam perjanjian.