Sukses

Informasi Perusahaan

  • TentangHutama Karya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa konstruksi, pengembang dan penyedia jasa jalan tol.
  • Didirikan15 Maret 1973

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Hutama Karya Garap Proyek MRT Rute Bundaran HI-Kota hingga Agustus 2027

    PT Hutama Karta (Persero) dipercaya oleh PT MRT Jakarta untuk menggarap proyek Fase 2A rute (Bundaran HI-Kota) sepanjang 6,3 kilometer. Penandatanganan Kontrak Proyek MRT Fase 2A CP 203 tersebut dilakukan antara MRT Jakarta dan Kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company Jakarta (SMCC) dan Hutama Karya Join Operation (SMCC-HK JO) pekan lalu.

    Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan, proyek lanjutan ini memakan investasi senilai Rp 4,6 Triliun. Hutama Karya dan SMCC nantinya akan melakukan pembagian tugas, sebab proyek ini bersinggungan dengan banyak cagar budaya, pusat kota dan pusat bisnis.

    "Nilai kontrak Rp4,6 triliun dengan total 72 bulan yang mulai September 2021 sampai agustus 2027. Ini salah satu paket yang challenging-nya tinggi karena selain kondisi tanah, juga dia harus memanage terkait cagar budaya yang akan dilalui di sekitar pembangunan stasiun," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (27/4).

    Silvia melanjutkan, sekarang ini proses pembangunan tengah memasuki tahap persiapan termasuk didalamnya melihat kondisi tanah. Sementara itu, pengerjaan fisik secara bertahap akan mulai dilakukan pada September tahun ini.

    Khusus pembangunan Stasiun Kota, adalah begaimana rencana pembangunan bisa terintegrasi dengan rencana penataan kawasan Kota Tua yang sedang dikerjakan DKI Jakarta. Salah satu yang palng dekat bagaimana stasiun dengan jenis transportasi lain bisa terintegrasi.

    "Penataan Stasiun Kota mengembalikan atau menghadirkan kembali Plaza Pedestrian yang berada di depan muka dari Stasiun Kota. Entrance MRT stasiun Kota akan muncul di Plaza itu. Sehingga nantinya bisa terjadi integrasi yang baik antara moda transportasi yaitu Stasiun Kota KCI dengan stasiun MRT.

     

    Ditugasi Menko Luhut, Hutama Karya Janji Tol Trans Sumatera Rampung 2024

    PT Hutama Karya (Persero) menyatakan kesiapan untuk menuntaskan pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera pada 2024. Komitmen ini selaras dengan target Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

    Executive Vice President (EVP) Divisi Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya terbaik dalam menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

    "Sehingga perusahaan berkomitmen ruas-ruas yang saat ini tengah dalam proses konstruksi, dapat rampung dan dioperasikan sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata Fauzan kepada Liputan6.com, Sabtu (30/1/2021).

    Sebelumnya, Menko Luhut telah menargetkan pembangunan Tol Trans Sumatera bisa rampung di kuartal I 2024. Sebab proyek ini masuk dalam salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

    Adapun saat ini progres pembangunan Tol Trans Sumatera sudah mencapai 40 persen. Jalan tol ini dianggapnya akan menghubungkan banyak titik di Sumatera agar tercipta simpul ekonomi baru yang berdampak bagi keseimbangan perekonomian.

    "Ketika tol sudah mulai beroperasi, diharapkan dapat melancarkan konektivitas, mengefisiensikan waktu, menghemat biaya, meningkatkan kelancaran logistik, serta dapat menghubungkan dengan banyak kawasan," papar Luhut.

    Optimisme senada turut dilontarkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Menurutnya, pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera bisa dilaksanakan beriringan dengan preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Sumatera Selatan sepanjang 29,87 km

    "Walaupun pembangunan Tol Trans Sumatera terus kita laksanakan agar tersambung dari Bakauheni sampai Banda Aceh pada 2024, tetapi Jalintim tidak bisa kita kesampingkan perannya sebagai jalur logistik vital. Sama seperti Tol Trans Jawa di mana peran jalan nasional tidak bisa ditinggalkan," tutur Basuki.