Sukses

Informasi Umum

  • Nama ProdukApple
  • IndustriTeknologi
  • Pendirian1 April 1976
  • PendiriSteve Jobs, Steve Wozniak, Ronald Wayne
  • Kantor Pusat1 Apple Park Way, California, Amerika Serikat
  • ProdukMacintosh, iPod, iPhone, iPad, Apple Watch, Apple TV, HomePod, macOS, iOS, watchOS tvOS, iLife, iWork, Final Cut Pro, Logic Pro, GarageBand
  • Situswww.apple.com

Berita Terkini

Lihat Semua
Topik Terkait

    Apple merupakan perusahaan yang dulunya bernama Apple Computer, Inc. Perusahaan teknologi ini bergerak dalam bidang mendesain, mengembangkan, dan menjual perangkat elektronik, software komputer, dan PC. Didirikan oleh Steve Jobs, dan dua temannya Steve Wozniak dan Ronald Wayne pada tahun 1976, perusahaan ini bermarkas di Cupertino California.

    Menurut Steve Jobs, Apple dinamakan demikian karena pada saat itu Steve baru saja kembali dari perkebunan Apple dan sedang menjalani diet fruitarian. Menurutnya, nama itu menyenangkan, bersemangat dan tidak mengintimidasi.

    Apple adalah sebuah industri visioner yang merevolusi industri komputer, musik, dan komunikasi seluler dengan perangkat seperti Macintosh, iPod, iPhone, iPad, iWatch, dan lain-lain.

    Kisah Evolusi dan Sejarah Logo Apple

    Di tahun 1976 silam, Steve Jobs dan Steve Wozniak mendirikan sebuah perusahaan bernama Apple. Selain karya-karyanya yang revolusioner, Apple pun menjadi sangat populer berkat logo perusahaan yang mereka gunakan.

    Ya, siapa yang tidak mengenal logo buah apel tergigit milik perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California tersebut. Namun ternyata desain populer logo Apple seperti sekarang ini tidak tercipta dengan mudah.

    Menurut yang dilansir laman Huffington Post, Kamis (24/10/2013), Apple telah melakukan kurang lebih 5 kali pergantian logo perusahaan. Akan tetapi, secara garis besar fase evolusi logo Apple dibagi ke dalam tiga tahap.

    Berikut adalah tiga tahap perubahan logo Apple dari masa ke masa:

    1. Logo awal Apple, 'Newton Crest' (1976)

    Newton Crest adalah logo pertama Apple di tahun 1976 yang didesain oleh Ronald Wayne, sshabat Jobs dan Woz yang juga salah satu karyawan pertama Apple.

    Pada logo ini digambarkan tokoh dunia Isaac Newton sedang duduk di bawah pohon Apple. Logo ini sendiri memberikan ilustrasi ketika Newton menemukan hukum gravitasi.

    Namun logo ini tak bertahan lama, Jobs menganggap Newton Crest terlalu rumit untuk sebuah logo perusahaan. Bahkan, Jobs pun beranggapan bahwa logo yang rumit ini sebagai penyebab utama gagalnya penjualan produk PC Apple I di pasaran.


    2. 'Rainbow Logo' (1976-1998)

    Setelah hanya beberapa bulan menggunakan logo 'Newton Crest', Jobs pun mengambil keputusan untuk mencari seorang desainer sungguhan untuk mendesain logo baru.

    Akhirnya seorang desainer grafis bernama Rob Janoff pun didapuk untuk membuat logo baru Apple. Jobs hanya berpesan pada Janof bahwa ia menginginkan sebuah logo yang simpel dan modern. Saat itu Jobs mengatakan, "oh I don’t know, a little bit more modern".

    Dengan cerdasnya Janoff pun mengutip kalimat Jobs khusus dibagian "a little bit more modern", dan mengimplementasikannya pada desain berbentuk buah apel yang sedikit tergigit dengan paduan warna cerah ala pelangi.

    Dan hasilnya, sejak saat itu Janoff secara sah menjadi penemu logo Apple yang sangat identik dan tak mudah dilupakan oleh banyak orang.


    3. 'The Monochrome Logo' (2007-sekarang)

    Ketika Seteve Jobs kembali pada tahun 1997, Apple telah menjadi perusahaan yang cukup diperhitungkan di pasar PC dunia. Dengan modal yang dimiliki, Jobs pun memutuskan untuk melakukan perubahan pada logo warna-warni Apple karena dianggap sudah tak sesuai dengan perkembangan zaman yang sedang menuju era milenium (2000-an).

    Sebelum menentukan 'The Monocrom Logo', Jobs sempat merilis logo Apple yang berwarna hitam legam dan putih. Kedua logo ini digunakan pada sejumlah produk komputer Mac besutan mereka. Namun pada tahun 2007, Jobs pun memilih warna abu-abu silver, atau yang lebih populer dengan nama chrome.

    Warna chrome dianggap Jobs mewakili semangat zaman yang semakin modern.

    Steve Jobs

    Steve Jobs dilahirkan pada 24 Februari 1955, di San Francisco, California. Ia merupakan putra dari Joanne Schieble dan Abdulfattah Jandali. Orangtuanya adalah seorang imigran Suriah, mereka mengadopsi Steve dari seorang bernama Paul Jobs.

    Setelah lulus dari sekolah menengah di Cupertino, California, pada 1972, Steve kuliah di Reed College. Kampusnya adalah sebuah sekolah seni liberal di Portland, Oregon, ia berkuliah selama satu semester dan akhirnya putus di pertengahan jalan.

    Ia kemudian bekerja singkat di sebuah perusahaan perintis video game, di Atari, California. Lalu dirinya melakukan perjalanan ke India dan mempelajari Buddhisme Zen.

    Pada tahun 1976, Steve Jobs dan teman insinyur komputernya Stephen Wozniak, mendirikan Apple Computer di garasi rumah orangtuanya di Los Altos, California.

    Pada 1977, Steve dan Stephen meluncurkan Apple II, yang kemudian jadi komputer pribadi populer pertama. Setelahnya, pada 1980-an Apple menjadi sebuah perusahaan publik, dan Steve pada saat itu yang berumur 20-an menjadi seorang multimiliuner.

    Empat tahun kemudian, Apple debut Macintosh, salah satu komputer pribadi pertama yang menampilkan antarmuka pengguna grafis, yang memungkinkan orang untuk menavigasi dengan menunjuk dan mengklik mouse daripada mengetik perintah.

    Setelah ia berhasil meninggikan nama Apple, Steve meninggalkan perusahaan itu karena masalah perebutan kekuasaan dengan dewan direksi Apple. Pada tahun 1985, ia mendirikan NeXT, sebuah bisnis yang mengembangkan komputer berkinerja tinggi.

    Pada akhir 1996, Apple mengalami kesulitan tanpa kehadiran Steve, yang akhirnya Apple membeli NeXT dan mempekerjakan Steve sebagai seorang penasihat. Pada tahun berikutnya, ia diangkat sebagai CEO sementara untuk Apple.inc.

    Apple yang saat itu hampir bangkrut, saat dipimpin oleh Steve, perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Ini karena kemampuan Steve yang sangat perfeksionis, dan karismatik.

    Mulai dari 2001, Apple memperkenalkan serangkaian perangkat digital inovatif, termasuk pemutar musik portabel iPod pada tahun 2001 tersebut, iPhone pada 2007 dan komputer tablet iPad pada 2010, yang menjadi bagian dari kehidupan modern sehari-hari.

    Steve sangat sukses dengan Apple, tapi tidak dengan kondisinya. Ia memiliki serangkaian masalah medis, termasuk dengan operasi pada 2004 untuk pengangkatan tumor pankreas dan juga transplantasi hati pada tahun 2009. Steve terus memimpin Apple hingga 24 Agustus 2011, hingga akhirnya ia memundurkan diri sebagai kepala eksekutif perusahaan.

    Enam minggu kemudian, dia menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di wilayah Palo Alto, California. Ia meninggalkan empat anak dan kekayaan bersih dengan nilai sekitar $7 miliar atau setara dengan sekitar 99 triliun rupiah.

    Sejarah lain pada tanggal yang sama, yaitu pada 5 Oktober 1994, Swiss geger lantaran penemuan 48 mayat di kawasan pedesaan. Sebanyak 23 di antaranya ditemukan di ruang bawah tanah sebuah rumah misterius di Cheiry, 48 mil sebelah timur laut, Jenewa. Sedangkan 25 jasad lainnya ditemukan di rumah yang terbakar di kawasan Granges-sur-Salvan, 47 mil sebelah timur Jenewa, dekat perbatasan Italia.

    Penemuan mayat ini diyakini terkait ritual bunuh diri massal sekte 'sesat' Solar Temple yang didirikan oleh Dr Luc Jouret dan Joseph di Mambro pada tahun 1984. Sekte Solar Temple diduga kuat terkait dengan kelompok Ksatria Templar.

    Di tanggal yang sama pada tahun 1948, dunia mencatat satu gempa terdahsyat yang pernah terjadi di Bumi.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, gempa bumi berkekuatan 7,3 SR itu terjadi di Kota Ashgabat, Turkmenistan.

    Steve Wozniak

    Selain Steve Jobs, ternyata ada sosok lain yang cukup berpengaruh dalam berdirinya Apple. Sosok tersebut bernama Steve Wozniak.

    Steve Wozniak adalah seorang Co-Founder Apple bersama dengan Steve Jobs. Dulunya, ia bekerja pada perusahaan Hewlett-Packard. Bersama Steve Jobs, ia mengembangkan komputer massa untuk pertama kalinya.

    Dikutip dari Successstory, Kamis (23/11/2017), Steve Wozniak lahir pada 11 Agustus 1950 dan terlahir dengan nama Stephen Gary "Steve" Wozniak. Ia merupakan seorang penemu, yang membuat dan mengembangkan perangkat Apple I. Steve Wozniak juga merupakan salah satu pelopor yang membawa teknologi komputer pribadi kepada massa pada tahun 1970.

    Pada tahun 1971, Steve dikeluarkan dari University of California. Kemudian dia memutuskan untuk bekerja di perusahaan Hewlett-Packard pada bagian komputer mainframe.

    Saat bekerja, ia juga mencetuskan Apple bersama dengan Steve Jobs di garasinya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mendesain dan mengembangkan komputer komersial pertama yang bernama Apple I.

    Apple I menjadi fondasi Steve untuk mengembangkan lebih lanjut. Pada tahun 1976, ia kembali mengembangkan komputer. Namun, ia bekerja sendiri tidak bersama Steve Jobs. Hal itu membuatnya berhenti dari perusahaan Hewlett-Packard dan menjadi peneliti dan pengembang di Apple.

    Setelah Apple I, ia membuat komputer bernama Apple II yang sangat unggul dibanding Apple I. Apple II telah menggunakan bahasa pemrograman BASIC dan komputer pertama yang berwarna pada game nya.

    Namun, disaat kesuksesannya bersama Apple, ia mengalami kecelakaan pesawat yang membuatnya mengalami amnesia sementara dan tidak dapat bekerja untuk sementara waktu. Meskipun demikian, ia tetap ingin bekerja untuk Apple dengan menjadi pengajar. Ia juga mencoba menarik minat anak muda kepada komputer dan teknologi.

    Ronald Wayne

    Bicara perusahaan teknologi, kita pasti sudah tak asing mendengar nama-nama pendirinya seperti Bill Gates dari Microsoft, Jeff Bezos dari Amazon hingga Steve Jobs dan Tim Cook dari Apple.

    Apple sendiri selama ini diketahui punya 2 pendiri, Steve Jobs dan Steve Wozniak. Padahal, sebenarnya ada satu pria yang juga ikut andil dalam pembangunan perusahaan meski cuma bertahan belasan hari saja.

    Dilansir dari PC Mag, Rabu (24/7/2019), pria itu adalah Ronald Wayne. Sekarang, dirinya berusia 85 tahun dan pernah punya saham 10 persen di Apple sejak didirikannya perusahaan pada 1 April 1976 silam.

    Namun, pikirannya berubah dan dia menjual saham Apple seharga USD 800 saja (yang saat ini bernilai USD 95 miliar). Menariknya, Wayne mengaku tidak menyesal dengan keputusannya itu.

    Hal itu dia ungkapkan di akun Facebooknya.

    Ternyata, ada alasan dibalik itu. Wayne merasa jiwanya tidak ada di perusahaan teknologi itu.

    "Aku tidak kehilangan miliaran Dolar seperti yang diberitakan banyak media," demikian pernyataannya. "Mereka ingin mengubah dunia dengan cara mereka, dan aku ingin mengubah dunia dengan caraku sendiri."

    Tapi, lanjutnya, kalau dirinya tahu Apple bakal mengadakan penawaran saham perdana yang bisa membuatnya jadi miliarder dalam 4 tahun, dirinya bakal bertahan selama 4 tahun itu, meski akhirnya nanti dia akan tetap mengundurkan diri.

    Sebagai informasi, kontribusi Wayne antara lain merancang logo pertama Apple, yang mengilustrasikan Newton duduk di bawah pohon apel.

    Perusahaan teknologi terkemuka, Apple, dilaporkan memiliki persediaan uang kas sebesar USD 225,4 miliar atau Rp 3.219 triliun (USD 1 = Rp 14.282). Tak heran Apple masih disebut salah satu perusahaan terkaya di dunia.

    Dilaporkan CNBC, angka uang kas Apple terkuak lewat laporan pendapatan kuartal kedua yang rilis Selasa kemarin. Pendapatan Apple berhasil melewati ekspektasi para analis.

    Uang fantastis Apple sebesar USD 225,4 miliar itu lebih kecil dari kuartal sebelumnya, yaitu sebesar USD 245 miliar atau hampir Rp 3.500 triliun.

    Bila boleh dibandingkan, duit kas milik Apple mengalahkan total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada 2019 sebesar Rp 2.439 triliun, sementara tahun sebelumnya adalah Rp 2.220 triliun.

    Uang Apple diprediksi kembali terpakai untuk beragam proyek besar Apple. Salah satunya adalah pembangunan kampus baru mereka di Austin, Texas yang memakan biaya USD 1 miliar (Rp 14,2 triliun).

    Bangunan baru lain juga akan berdiri di Boston, Boulder, Portland, New York, Seattle, Culver City, San Diego, dan Pittsburgh. Semua itu adalah bagian dari janji Apple untuk berkontribusi USD 350 miliar (Rp 4.998 triliun) ke negara asalnya dalam 5 tahun ke depan.

    Bisnis Apple mulai gencar berekspansi ke layanan konten dan musik di tahun 2019. Rencananya, perusahaan mengucurkan USD 7 miliar (Rp 99,9 triliun) untuk layanan tersebut.