Berita anak keracunan Hari Ini - Kabar Terbaru Terkini | Liputan6.com

Mereka diduga keracunan makanan usai buka bersama di sebuah pujasera di Tulungagung

00:00
Video
Makan Permen "Beracun", Tiga Bocah Masuk RS

Hamas Bersedia Meletakkan Senjata jika Negara Palestina Merdeka Berdiri
Astra Agro Mau Bagi-bagi Rezeki ke Pemegang Saham, Catat Jadwalnya
Telah dibaca 0 kali
Peringati Hari Kesiapsiagaan Bencana, BNPB Gelar Simulasi dan Mitigasi
Telah dibaca 0 kali
Polda Jatim Periksa 29 Saksi terkait Dugaan Korupsi Seleksi Perangkat Desa di Kediri
Telah dibaca 0 kali
Gaji dan THR PNS Sudah Sedot Rp 70,7 Triliun Uang Negara
Telah dibaca 0 kali
Sinopsis Film Deadpool & Wolverine, Petualangan 2 Pahlawan MCU Sekaligus
Telah dibaca 0 kali
Sambut Devcon Ethereum di Asia Tenggara, PINTU Gelar Ethereum Meetup Indonesia
Telah dibaca 0 kali
VIDEO: TikTokers Galihloss Resmi Ditangkap Polda Metro Jaya
Telah dibaca 0 kali
Tonton Perjuangan Tim Bulu Tangkis Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024 di Vidio
Telah dibaca 0 kali
Fokus : Tanggul Jebol di Kab. Tanah Datar Terjang dan Menewaskan Operator Alat Berat
Telah dibaca 0 kali
Warganet Korea Kritik ILLIT Plagiat Pemotretan Hanbok Unik NewJeans di Tengah Konflik HYBE dan ADOR
Telah dibaca 0 kali
Apa Itu ISPA? Simak Gejala, Penyebab dan Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai
Telah dibaca 0 kali
8 Reaksi Artis Saat Timnas Indonesia Lolos Semifinal Piala Asia U23, dari Kiky Saputri hingga Atta Halilintar
Telah dibaca 0 kali
Spoiler One Piece 1113: Vegapunk Ungkap Rahasia Besar, Pesannya Bikin Geger Dunia!
Telah dibaca 0 kali
Pengusaha Asal Malaysia Investasi Rp1 Triliun di Sulawesi Selatan
Telah dibaca 0 kali

Advertisement

Advertisement

Salah seorang anak yang diduga keracunan makanan dirawat di RS Bhayangkara, Tulungagung, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Sebanyak 12 siswa Kelas IV SDN Jetis 2 Yogyakarta mengeluh pusing, mual, dan sesak nafas setelah mengkonsumsi permen warna-warni berbentuk bintang.

Ilustrasi Bayi.

Tiga orang anak di Sragen, Jateng, terpaksa dirujuk ke rumah sakit setempat yang diduga akibat permen "beracun" yang dikonsumsi mereka telah kedaluwarsa.