Sukses

Duka Korban Erupsi Semeru, Usaha Mebel Hangus Diterjang Awan Panas dan Uang Tak Ada

Latif masih bingung ke depanya harus bekerja apa lagi karena semua alat untuk bekerja habis diterjang APG Gunung Semeru.

Liputan6.com, Lumajang - Warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, berharap mendapatkan bantuan modal usaha dari pemerintah Kabupaten Lumajang.

Seperti salah satunya Muhammad Latif (50) warga Dusun Kajar Kuning, Lumajang ini. Dia mengaku usaha mebel yang digeluti selama ini habis diterjang awan panas guguran (APG) Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12/2022).

“Usaha mabel saya ini baru satu bulan ini berjalan tapi sekarang semuanya sudah habis. Bahkan barang-barang peralatan yang saya miliki untuk usaha mebel ini juga habis,” ujar Latif, Kamis (8/12/2022).

Latif masih bingung ke depanya harus bekerja apa lagi karena semua alat untuk bekerja habis diterjang APG Gunung Semeru.

“Kalau ngomong harta sudah habis semua. Tapi yang saya pikir ke depannya kami mau kerja apa, alat sudah habis, uang juga tidak ada,” tambahnya.

Pemerintah Lumajang kata Latif, sudah memberikan hunian tetap untuk dirinya bersama keluarga. Sedangkan untuk modal usaha masih belum mengetahui apakah dapat atau tidak.

“Saya berharap dapat bantuan modal dari pemerintah, tapi belu tahu lagi apakah dapat atau tidak, karena sampai saat ini belum ada pendataan. Saat ini baru dapat hunian tetap,” paparnya.

Latif mengaku memang sudah berencana pindah ke hunia tetap, namun tetap membuka usaha di rumahnya sebelum Gunung Semeru erupsi lagi.

“Kami rencananya mau pindah ke sana (huntap) pada Senin (5/12/2022) kemarin dan tetap membuka usaha mebel di tempat lama, kalau di huntap kan tidak ada tempat,” tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Status Gunung Semeru Awas

Status Gunung Semeru saat ini masih berada di level IV atau Awas. Untuk itu, masyarakat dihimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 km dari puncak.

Selain itu, juga tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Serta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.