Sukses

Membedah Pasar Ekspor Mesir, ExportHub Gelar Business Matching Daring

Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menyatakan, Mesir dikenal sebagai negara yang telah lama menjalin kerja sama perdagangan dengan Indonesia, baik bilateral maupun multilateral.

Liputan6.com, Jakarta - ExportHub.id mengundang sejumlah ahli dan pihak terkait untuk membedah upaya peningkatan ekspor ke Mesir melalui webinar "Exlusive Session - Global Business Matching: Boosting Fresh Frood Exports to Egypt".

Atase Perdagangan KBRI Kairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menyatakan, Mesir dikenal sebagai negara yang telah lama menjalin kerja sama perdagangan dengan Indonesia, baik bilateral maupun multilateral.

Pertumbuhan ekonomi yang positif, bonus demografi yang berpotensi besar menjadi ceruk pasar, serta letak geografis yang amat strategis menjadi faktor kuat bagi Indonesia untuk terus menggenjot kinerja ekspor ke negara di ujung timur laut Afrika ini.

“Mayoritas produk ekspor Indonesia ke Mesir adalah komoditas non-migas, salah satunya berbasis pada produk pertanian,” imbuh Irman, Senin (28/11/2022).

Dia menjelaskan, terdapat prosedur ekspor produk pertanian yang diterapkan oleh Mesir, yakni Keputusan Menteri Perdagangan Mesir No. 991/2015 dan 43/2016 yang menerangkan bahwa produk tertentu hanya dapat diimpor jika diproduksi oleh perusahaan yang sudah melakukan registrasi di General Organization for Export and Import Control (GOEIC).

Sebagai upaya mengakselerasi ekspor komoditas Indonesia ke Mesir, KBRI Kairo telah aktif mengupayakan dan berpartisipasi pada sejumlah kegiatan, seperti pameran dagang internasional, optimalisasi diaspora, pembinaan mitra, bahkan pemaksimalan teknologi melalui aplikasi “Trade INAMASR".

"KBRI Kairo memfokuskan produk-produk UKM untuk dipromosikan langsung kepada pasar Mesir," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produk Pangan Segar

Hafez Ali, Managing Director HFP, menjelaskan bahwa terdapat beberapa peraturan khusus dalam aktivitas ekspor ke Mesir. Misalnya, pengiriman melalui transportasi udara dan laut harus di bawah Letter of Credit (LC), kecuali untuk komoditas dengan nilai di bawah US$5.000 dan beberapa komoditas strategis.

"LC akan memastikan perlindungan lebih bahwa bank akan memberikan kompensasi kepada eksportir jika tidak dibayar oleh importir," ungkap Hafez.

Sementara itu, Managing Director ExportHub.id, Amalia S. Prabowo yang turut hadir sebagai narasumber menerangkan bahwa ekspor pada era kini dapat dimaksimalkan melalui pemanfaatan platform digital, salah satunya e-commerce global. Sebab, keterjangkauan global buyer akan semakin luas dan cepat sehingga percepatan ekspor dapat segera dilakukan.

“ExportHub.id terus mengerahkan upaya-upaya dalam mengakselerasi kinerja ekspor, khususnya bagi produk-produk UKM. Kami tidak hanya memaksimalkan akses ke pasar global dengan platform digital, tapi juga membina pelaku-pelaku UKM di desa-desa agar makin terberdayakan dengan mengadakan pelatihan digital marketing dan ekspor dengan berkolaborasi bersama kementerian dan pemerintah daerah,” jelas Amalia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.